news
Contoh Program Kerja Komite Sekolah
Contoh Program Kerja Komite Sekolah |
Contoh Program Kerja Komite Sekolah. Komite Sekolah adalah suatu lembaga mandiri di lingkungan sekolah dan
berperan dalam peningkatan mutu pelayanan dengan memberikan pertimbangan, arah,
dan dukungan tenaga, sarana, dan prasarana serta pengawasan pada tingkat satuan
pendidikan (sekolah).
1. Pendahuluan
Kegiatan yang diadakan oleh sekolah sebagai upaya
peningkatan kualitas sekolah, bukanlah suatu kegiatan yang asal ada dan tidak
memiliki dasar yang kuat. Kegiatan yang
dapat meningkatkan kualitas suatu lembaga atau sekolah adalah kegiatan yang
diawali dengan pemahaman diri lembaga atau sekolah yang bersangkutan secara
baik. Upaya yang dilakukan untuk
memahami secara baik tentang diri lembaga atau sekolah biasa disebut dengan
evaluasi diri.
Evaluasi diri merupakan suatu upaya yang
sistematis, terencana, dan terprogram untuk menghimpun dan menganalisis data
yang handal dan dapat dipercaya kebenarannya untuk menyimpulkan kondisi yang
sebenarnya yang apat digunakan oleh manajemen atau kepala sekolah sebagai
landasan mengambil tindakan untuk kelangsungan lembaga atau program yang telah
ditetapkan. Evaluasi diri dapat juga
diartikan sebagai upaya suatu lembaga atau sekolah
untuk mengetahui gambaran mengenai kinerja dan keadaan dirinya melalui
pengkajian dan analisis yang dilakukan oleh lembaga atau sekolah sendiri
berkenaan dengan kekuatan, kelemahan, peluang, tantangan, kendala, bahkan
ancaman.
Evaluasi-diri bagi suatu lembaga bukan hanya suatu
proses yang harus dilakukan pada saat-saat khusus atau tertentu (misalnya untuk
mengajukan proposal suatu kegiatan tertentu), melainkan menjadi suatu aspek
yang sangat dibutuhkan dalam daur pengembangan lembaga (sekolah), yang sangat
berguna untuk penjaminan mutu internal, untuk melengkapi data dasar dari setiap
sekolah, atau lembaga lainnya.
Satu hal yang perlu dipahami bersama, bahwa
evaluasi diri dilakukan bukan untuk menyelesaikan masalah akan tetapi untuk
upaya peningkatan dan pengembangan. Hal
ini dapat dipahami karena hasil akhir pelaksanaan evaluasi diri berupa:
1)
Pemahaman yang utuh mengenai kondisi dan situasi institusi (lembaga),
baik di dalam institusi itu sendiri (kelemahan dan kekuatannya yang dimiliku
lembaga/institusi) maupun lingkungan sekitar dimana lembaga (sekolah) yang
bersangkutan berada dan berkembang (peluang dan ancaman atau tantangan yang
dihadapi lembaga atau sekolah).
2)
Arah pengembangan lembaga (sekolah) di masa mendatang, yang ditunjukkan
dengan adanya visi, misi, dan tujuan lembaga atau sekolah yang bersangkutan
dengan jelas dan dipahami dengan baik oleh semua pihak, baik yang berada di
dalam maupun di luar lembaga atau sekolah yang bersangkutan.
3)
Strategi pengembangan yang telah dipilih untuk mencapai tujuan lembaga
atau sekolah yang telah ditetapkan tersebut.
Dalam penyusunan proposal peningkatan kualitas
sekolah, penggunaan istilah investasi harus dibedakan dengan istilah kegiatan
tau aktivitas. Investasi (investment) merupakan aktivitas atau
kegiatan yang terbatas hanya pada pengadaan sumberdaya baik untuk kebutuhan
pengembangan maupun untuk kebutuhan operasional. Aktivitas
(activity)
merupakan rangkaian kegiatan (mungkin di dalamnya tedapat kegiatan investasi)
yang dilakukan oleh suatu lembaga atau sekolah untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan.
Perbedaan antara aktivitas (activity) dan investasi (investment) dalam penyusunan
proposal peningkatan kualitas lembaga atau sekolah yang ingin meminta untuk
mendapatkan bantuan dari pihak lain perlu dipahami dengan baik. Kegiatan baru dapat ditentukan setelah tujuan
yang ingin dicapai ditetapkan dan adanya kegiatan tersebut menunjukkan
investasi apa yang diperlukan. Investasi
diadakan karena diperlukan untuk menunjang aktivitas atau kegiatan yang harus
dilakukan untuk mencapai tujuan yang ditetapkan.
2. Pembahasan
2.1
Dasar Pemikiran
Sebagaimana telah
dijelaskan pada makalah sebelumnya, terutama makalah yang membahas partisipasi
Komite Sekolah, bahwa manfaat peran serta komite sekolah dalam meningkatkan
mutu sekolah sangat besar. Peran komite sekolah hendaknya tidak “tamat” setelah
adanya Biaya Operasional Sekolah (BOS). Apabila komite sekolah merasa tugasnya
telah selesai setelah adanya BOS, maka berarti genderang kematian sekolah telah
berbunyi. Untuk menghindari hal itu, pengurus Komite Sekolah hendaknya selalu
aktif memeras segala daya dan kemampuannya untuk tetap memajukan sekolah dengan
menggelar berbagai kegiatan yang bersifat fisik maupun nonfisik.
Berbagai kegiatan fisik
yang tetap bisa diupayakan oleh komite sekolah adalah menggalang partisipasi
masyarakat (orang tua wali murid, tokoh masyarakat, tokoh agama, para
pengusaha, pemerintah desa, pemerintah daerah) untuk bersama-sama memikirkan
kemajuan sekolah. Sekolah yang telah ada tidak akan mengalami kemajuan yang
berarti apabila hanya mengandalkan BOS atau kemampuan sekolah semata. Kemajuan
sekolah akan tercapai secara berarti apabila secara riil ada dukungan dan
partisipasi dari komite sekolah.
Dahulu, masyarakat sangat
senang untuk iuran membangun sekolah. Mereka menyediakan tanah untuk sekolah,
membangun secara bergotong royong, dan merawat secara bersama-sama. Padahal,
tingkat ekonomi masyarakat pada waktu itu masih sangat rendah. Anehnya, pada
saat ekonomi masyarakat berangsung membaik, segala kebutuhan dengan mudah dapat
tercukupi, semangat untuk merawat dan memajukan sekolah semakin pudar, apalagi
semangat untuk membangun sekolah dari titik nol. Andaikan saja, tingkat
partisipasi masyarakat terhadap kemajuan sekolah berjalan seiring dengan
kemajuan ekonomi yang dirasakan oleh masyarakat, tentu seluruh sekolah yang ada
di Indonesia tidak separah yang saat ini dirasakan. Tengok saja, di
daerah-daerah pinggiran atau daerah terpencil, kondisi fisik sekolah sangat
buram, kalau tidak mau dikatakan seperti “kandang ayam”. Oleh karena itu, mulai
saat ini singsingkan lengan baju untuk bersama-sama membangun sekolah demi
kemajuan anak bangsa yang kita banggakan bersama.
Berbagai kegiatan yang bisa
dilakukan bersama-sama antara komite sekolah dan sekolah antara lain membangun
sarana sekolah yang tidak terjangkau oleh anggaran BOS atau bantuan Pemerintah
Daerah. Sarana sekolah itu antara lain:
1) membangun taman sekolah,
2)
membangun kamar mandi dan WC sekolah,
3)
membangun lapangan bulu tangkis, tenis meja, atau bola voli,
4)
membangun pagar sekolah atau gapura masuk sekolah,
5) membangun sarana pembelajaran di luar kelas,
6)
membangun tempat parkir kendaraan guru dan siswa, dan lain-lain
Sebelum proses pembangunan
itu dilaksanakan, tentu program itu dibicarakan terlebih dahulu secara
bersama-sama antara anggota komite sekolah (orang tua wali murid), pengurus
komite sekolah, dan sekolah. Setelah mereka setuju, program tersebut dapat
dijadikan sebagai keputusan bersama.
Untuk mempermudah dalam
proses pelaksanaannya, terutama dalam penggalian dana kepada pihak-pihak yang
terkait, tentu dibutuhkan sebuah “Proposal Program”. Proposal inilah yang akan
dijadikan acuan dalam melaksanakan program tersebut. Di dalam proposal tersebut
memuat, Lata belakang pembuatan program, tujuan program, manfaat program, time
schedule pelaksanaan program (jenis kegiatan dan alokasi waktu), anggaran
biaya, kepanitiaan yang terlibat, sumber anggaran, dan hal lain-lain yang
dianggap perlu.
Ada beberapa konsep dasar
dalam pembuatan proposal, yaitu sebagai berikut.
1)
Tentukan secara bersama-sama program yang hendak dibuat
2)
Pertimbangan dengan masak-masak antara jumlah sumber daya yang dimiliki
dengan program yang akan dikerjakan. (Jangan membuat program yang terlalu sulit
untuk dicapai, karena keterbatasan dana dan sumber daya yang lain)
3)
Uraikan latar belakang permasalahannya sehingga program tersebut memang
sangat perlu untuk dilakukan
4)
Jelaskan tujuan dan manfaat program itu, sehingga bisa meyakinkan semua
pihak, bahwa program tersebut memang mempunyai manfaat yang besar bagi kemajuan
sekolah
5)
Jelaskan tempat dan waktu pelaksanaan dengan membuat tabel jenis kegiatan
dan waktu pelaksanaan secara rinci
6)
Jelaskan anggaran yang dibutuhkan dengan membuat rincian sedetail mungkin
dana yang dibutuhkan.
7)
Jelaskan sumber dana yang diharapkan
8)
Jelaskan susunan kepanitiaan yang terlibat. Usahakan seluruh unsur
terlibat, sehingga mereka mempunyai tanggung jawab bersama untuk menyelesaikan
program tersebut dengan baik.
9)
Jelaskan hal-hal lain yang dirasa perlu untuk dicantumkan
10)
Lampirkan gambar, sketsa, atau hal lain yang bisa meyakinkan pembaca
proposal untuk berkontribusi secara riil.
2.2
Struktur Program dan Kegiatan (Aktivitas)
Suatu proposal kegiatan pengembangan atau
peningkatan kualitas suatu lembaga atau sekolah memuat lebih dari satu program
pengembangan atau program peningkatan kualitas dan masing-masing program tediri
atas satu atau lebih aktivitas yang akan dilaksanakan. Jenis kegiatan yang diusulkan harus bersifat
aktivitas (bukan investasi) yang antara lain dapat berupa:
(1)
Peningkatan manajemen proses belajar mengajar, antara lain dapat berupa;
pembuatan sistem informasi manajemen pembelajaran, Pembenahan audit akademik,
Peningkatan nsistem monitoring dan evaluasi, dan Penjamin mutu.
(2)
Inovasi pembelajaran, antara lain apat berupa; Pengembangan media
pembelajaran, Pengembangan bahan ajar, Peningkatan interaksi guru-siswa,
Pengembangan soft-skills, Student based learning, Problem based learning
(3) Peningkatan sumber belajar dan dukungan pembelajaran (student support system).
Untuk lebih memudahkan pemahaman mengenai struktur
program dan kegiatan (aktivitas) serta penjabarannya dapat diilustrasikan pada
Gambar 1 berikut ini.
2.3
Alur Penjabaran Kegiatan
Setiap aktivitas mempunyai minimum 5 (lima) bagian,
yaitu (1) judul aktivitas, (2) tujuan atau sasaran yang ingin dicapai, (3)
jadwal pelaksanaan, yang menunjukkan waktu dimulainya aktivitas, lama
pelaksanaan aktivitas dan waktu berakhirnya aktivitas, (4) indikator
keberhasilan, (5) penanggung jawab aktivitas.
Penjabaran suatu aktivitas harus dapat menjawab
beberapa pertanyaan, seperti (1) mengapa aktivitas harus ada dan dilaksanakan,
(2) apa tujuan aktivitas tersebut, (3) apa dampak adri aktivitas tersebut. (4).
Mengapa aktivitas tersebut yang dipilih, karena untuk mencapai tujuan tentunya
banyak cara atau banyak aktivitas yang dapat dilakukan, (5) bagaimana jadwal
pelaksanaannya, (6) bagaimana kebutuhan sumberdaya untuk pelaksanaan aktivitas
tersebut dan (7) siapa penaggung jawabnya.
Berdasarkan hal-hal tersebut, maka setiap aktivitas
catau aktivitas harus dijabarkan sebagai berikut:
1) Judul Aktivitas
Setiap Aktivitas harus
mempunyai judul. Judul harus dibuat
dengan kalimat yang sangat singkat dan sedapat mungkin judul tersebut dapat
memberikan gambaran besar/global mengenai aktivitas tersebut.
Setiap aktivitas harus mempunyai alasan mengapa
aktivitas tersebut harus dilaksanakan.
Umumnya yang diuraikan di sini adalah masalah-masalah yang dihadapi oleh
institusi dan akan diselesaikan dengan melaksanakan aktivitas. Masalah-masalah yang tercantum disini harus
bisa ditemukan pada Laporan Hasil Evaluasi Diri. Oleh sebab itu, pada penjelasan Latar
Belakang, sebaiknya disampaikan tentang masalah yang ingin diselesaikan serta
nomor halaman dalam Laporan Evaluasi Diri yang menunjukkan adanya masalah
tersebut.
3) Rasional
Pada umumnya masalah-masalah yang dicantumkan dalam
latar belakang dapat diselesaikan melalui beberapa alternatif aktivitas. Oleh
karena itu perlu alasan/rasional yang menjelaskan tentang pemilihan aktivitas
tersebut, apakah karena aktivitas tersebut adalah aktivitas yang paling mungkin
dilaksanakan, atau karena aktivitas tersebut paling sedikit membutuhkan sumber
daya atau karena adal alasan lainnya. Untuk mengidentifikasi alasan yang akan
dicantumkan pada bagian ini, dapat menggunakan alat bantuan (tools) yang disebut Force Field
Analysis.
Secara rinci pada bagian rasional ini berisi
rasionallisasi perlunya aktivitas itu dilakukan, yang meliputi:
·
Argumentasi tentang mengapa usulan kegiatan/aktivitas tersebut merupakan
pilihan yang paling tepat untuk menyelesaikan akar permasalahan.
·
Keterkaitan antara latar
belakang dan tujuan.
·
Bagaimana kegiatan yang
direncanakan dapat menyelesaikan masalah yang dipaparkan dalam latar belakang.
4) Tujuan
Pada dasarnya setiap aktivitas mempunyai tujuan
yang jelas dan dapat diukur tingkat keberhasilannya. Pada bagian ini diuraikan
secara jelasa tentang tujuan yang ingin dicapai. Keberhasilan pencapaian tujuan
direpresentasikan dengan tercapainya indikator-indikator yang dicantumkan pada
bagian Indikator Keberhasilan atau Indikator Kinerja.
Tujuan
yang ingin dicapai pada setiap aktivitas, antara lain berupa;
·
Uraikan tujuan yang ingin dicapai oleh setiap kegiatan/aktivitas
·
Kaitkan tujuan tersebut dengan
isu pengembangan lembaga.
5) Mekanisme dan rancangan
Bagian ini berisi ringkasan
mengenai rincian dan rancangan aktivitas. Uraian tersebut harus dapat menjelaskan
tentang cara pencapaian tujuan dan sasaran kinerja yang telah ditetapkan dan
diharapkan. Dalam mekanisme dan rancangan ini, diuraikan mengenai tahap-tahap
aktivitas secara lebih rinci, Dimungkinkan suatu aktivitas mempunyai satu atau
lebih sub aktivitas dan masing-masing sub aktivitas mempunyai sub-sub aktivitas
yang lebih rinci lagi. Investasi atau pengadaan sumberdaya, tidak boleh
dicantumkan sebagai bagian dari aktivitas.
Dalam mekanisme dan rancangan ini
harus menjelaskan tentang;
·
Langkah-langkah atau tahapan dan cara yang digunakan pada setiap aktivitas
(sub-kegiatan) yang akan dilaksanakan untuk mencapai tujuan.
·
Fokuskan pada pencapaian
indikator kinerja terkait.
6) Sumberdaya dan dana yang dibutuhkan
Bagian ini berisi uraian ringkas mengenai
sumberdaya yang dibutuhkan untuk melaksanakan aktivitas, dan menjelaskan asal
sumberdaya tersebut. Sumberdaya tidak
hanya dapat diperoleh melalui PHK, namun juga bisa didapatkan dari sumber lain,
termasuk dana non-pemerintah (DUDI).
Dimungkinkan adanya suatu aktivitas yang tidak membutuhkan penambahan
sumberdaya baru, tetapi menggunakan sumberdaya yang sudah ada, sehingga pada
bagian ini tidak ada sumberdaya yang dibutuhkan.
Pada bagian ini harus disebutkan secara ringkas
tentang jenis sumberdaya yang diperlukan (contoh: komputer, alat laboratorium,
studi pelacakan, lokakarya, pelatihan staf, dst.), jumlah dana yang dibutuhkan
untuk mengadakan sumberdaya tersebut, asal sumberdana yang akan digunakan
sesuai dengan Komponen Pembiayaan yang boleh diusulkan (Eligible Cost Component) pada PHK. Sebagai contoh pelatihan staf dapat
menggunakan koponen pembiayaan Pengembangan Staf Tidak Bergelar, pengadaan
komputer dapat menggunakan komponen Peralatan, dsb.
Pada bagian ini harus menyebutkan jenis sumberdaya
dan berapa dana yang diperlukan untuk melakukan setiap kegiatan/aktivitas.
Sumberdaya dan dana dapat muncul sebagai akibat dari mekanisme dan rancangan
yang disusun/dilaksanakan.
7) Jadwal kegiatan
Bagian ini berisi uraian ringkas tentang jadwal
pelaksanaan aktivitas, dalam bentuk tabel (bar diagram). Subaktivitas atau
tahapan aktivitas yang dicantumkan pada bagian ini, harus sama dengan subaktivitas
atau tahapan aktivitas yang diuraikan pada bagian Mekanisme dan Rancangan.
8) Indikator keberhasilan/indikator kinerja
Pada bagian ini diuraikan usulan indikator kinerja
atau indikator keberhasilan untuk mengukur tingkat keberhasilan atau ketercapaian
tujuan aktivitas. Indikator tersebut
harus dapat mengukur dampak pelaksanaan aktivitas (outcome) dan apabila sulit, paling tidak harus dapat mengukur
keluaran aktivitas (output). Indikator keberhasilan yang dicantumkan harus
mengacu dan sesuai dengan tujuan aktivitas yang telah ditetapkan di bagian
Tujuan. Metode
yang digunakan untuk mengukur indikator kinerja, perlu dijelaskan secara rinci.
Contoh: keberhasilan aktivitas
pelatihan guru tidak diukur dari jumlah guru yang mengikuti pelatihan, namun
harus diukur dari peningkatan yang terjadi setelah guru tersebut mengikuti
pelatihan misalnya peningkatan prestasi siswa, perbaikan cara guru mengajar,
dsb.
Beberapa hal yang harus dipaparkan
pada bagian Indikator kinerja dan target pencapaiannya antara lain:
·
Indikator kinerja (outcome)
dimaksudkan sebagai alat ukur pencapaian tujuan.
·
Sebutkan target langsung dari setiap program pada pertengahan dan akhir
program.
·
Jelaslan cara mengukur
masing-masing indikator kinerja.
·
Masing-masing indikator harus dapat
ditampilkan.
9) Keberlangsungan/keberlanjutan aktivitas
Pada dasarnya ada 2 jenis aktivitas dalam
pengembangan suatu institusi, yaitu (1) aktivitas yang hanya dilakukan satu
kali dan (2) aktivitas yang bisadilakukan berulangkali. Aktivitas ke 2, umumnya
dikelompokkan sebagai aktivitas rutin atau aktivitas operasional. Apabila suatu
aktivitas yang dianggap baik dan dapat dilakukan berulangkali, maka aktivitas
tersebut dapat diadopsi sebagai aktivitas rutin institusi. Untuk aktivitas
semacam ini perlu dijelaskan tentang mekanisme yang diadopsi untuk menjaga
keberlangsungan aktivitas, baik dari segi kebijakan (policy), pendanaan maupun pemeliharaan sumberdaya hasil investasi.
Beberapa hal yang perlu dijabarkan pada bagian
keberlanjutan dari aktivitas yang dilakukan yaitu baik dana maupun
pengembangannya.
·
Jelaskan bagaimana program ini
dapat terus dilaksanakan setelah proyek atau dana bantuan selesai.
·
Bagaimana Implikasi financial, alokasi sumberdaya, dan jelaskan komitmen
manajemen terhadap keberlanjutan kegiatan.
10) Penanggungjawab aktivitas
Setiap aktivitas harus mempunyai seorang
penanggungjawab yang akan bertanggungjawab atas terlaksananya aktivitas
tersebut. Penanggungjawab aktivitas, sebaiknya bukan pejabat tertinggi pada
institusi. Bila institusinya adalah sekolah, maka penanggungjawab aktivitas
bukan kepala sekolahnya.
Contoh Program
Kerja Komite Sekolah Untuk
mendapatkan gambaran secara riil tentang proposal program yang akan dibuat oleh
para peserta pelatihan, berikut disajikan contoh proposal yang paling sederhana
yang bisa dijakan rambu-rambu dalam penyusunan proposal.
A.
Latar Belakang
Dalam rangka menambah
keindahan, kebersihan, dan kerapihan lingkungan sekolah, Komite sekolah bersama
Sekolah bermaksud membangun taman sekolah. Sebagaimana dapat dilihat bersama, saat
ini, lingkungan sekolah yang kita cintai bersama terasa kurang sehat, karena
masih ada sebagian halaman sekolah yang tergenang air pada saat musim hujan
yang bisa dijadikan tempat bersarang nyamuk. Bahkan setiap hari tanah tersebut
hanya digunakan untuk tempat pembuangan dan pembakaran sampah. Akibatnya,
pemandangan di halaman sekolah tempat anak-anak kita menuntu ilmu dan bermain
terlihat kurang nyaman untuk dilihat.
Melihat realita seperti
itu, kami Komite Sekolah bersama sekolah bermaksud membangun taman sekolah.
Taman tersebut direncakan dibangun di halaman sekolah sebelah kiri dengan
ukuran 20 x 30 m. Demi terlaksananya program itu, kami mengundang partisipasi
Bapk/Ibu semua baik secara fisik maupun nonfisik, baik berupa dana maupun
tenaga. Semoga partispasi kita semua
benar-benar bermanfaat bagi kemajuan sekolah dan kemajuan anak didik kita
bersama.
B.
Tujuan Program
Pembangunan
Taman Bermain yang direncanakan bertujuan untuk:
a) Agar anak-anak mempunyai tempat bermain yang bersih.
b) Agar anak-anak tidak merasa bosan berada di
lingkungan sekolah.
c) Agar lingkungan sekolah tanpak indah dan rapih.
d) Agar guru mempunyai tempat yang representatif untuk
mengajar di luar kelas.
C.
Manfaat Program
Taman Bermain yang hendak
dibangun diharapkan dapat bermanfaat bagi semua pihak terutama:
a)
Dapat digunakan anak-anak untuk bermain saat beristirahat.
b)
dapat digunakan anak-anak untuk belajar saat menunggu jam masuk sekolah.
c)
Dapat digunakan guru untuk mengajar di luar kelas.
d)
Dapat digunakan masyarakat untuk mengasuh anak-anaknya di sore hari.
D.
Jenis Kegiatan dan Alokasi
Waktu
Jenis kegiatan dan
perkiraan alokasi waktu pengerjaanya dapat dilihat pada gunchart berikut.
No
|
Jenis Kegiatan
|
Alokasi Waktu Bulan ke
|
|||||
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
6
|
||
1
|
Penggalian dana
|
||||||
2
|
Penimbunan tanah
|
||||||
3
|
Pembuatan taman
|
||||||
4
|
Pembuatan sarana bermain
|
||||||
5
|
Pengecatan
|
||||||
6
|
Pembuatan pagar
|
||||||
7
|
Peresmian
|
||||||
8
|
Perawatan
|
dst
|
E.
Anggaran Biaya
Untuk merealisakan program
dimaksud, anggaran dana yang dibutuhkan dapat dilihat pada tabel berikut.
No
|
Uraian
|
Harga
Satuan
|
Biaya
|
1
|
Tanah 30 m3
|
Rp 30.000
|
Rp 900.000
|
2
|
Semen 120 sak
|
Rp 60.000
|
Rp
7.200.000
|
3
|
Pasir 10 rit
|
Rp
300.000
|
Rp
3.000.000
|
4
|
Batu Kali 3 rit
|
Rp
300.000
|
Rp 900.000
|
5
|
Batu bata 3000 buah
|
Rp 150
|
Rp
450.000
|
6
|
Batu hias putih dan hitam
20 karung
|
Rp 20.000
|
dst
|
7
|
Batu alam (kuning, hitam, hijau) 20 m
|
Rp 60.000
|
|
8
|
Bunga 30 macam
|
Rp 10.000
|
|
9
|
Bibit mangga, rambutan, kelapa, dll.
|
Rp 10.000
|
|
10
|
Ayunan 2 buah
|
Rp
500.000
|
|
11
|
Ganjang-ganjing 2 buah
|
Rp
500.000
|
|
12
|
Papan luncur 2 buah
|
Rp
400.000
|
|
13
|
Bangku lingkar putar 2
buah
|
Rp
600.000
|
|
14
|
Pagar besi keliling 100 m x tinggi 1 m
|
Rp
150.000
|
|
Jumlah
|
Rp
20.000.000
|
F.
Kepanitiaan
Pelindung : Kepala Desa
Penasehat
: 1. Kepala Sekolah
2. Ketua Komite Sekolah
Ketua Panitia I :
Jaelani (Pengurus Komite Sekolah)
Ketua Panitia II :
Ukhrowi ( Guru Kelas VI)
Sekretaris I :
Siti Nurhaliza (Pengurus KS)
Sekretaris II :
Siti Zaenab (Guru Kelas)
Bendahara I :
Imam Asrori (Pengurus KS)
Bendahara II :
Tukul Arwana (Pengurus KS)
Seksi Penggalangan dana : 1. Ayu Azhari
2. Rahma Azhari
Seksi Pengadaan barang : 1. Rhoma Irama
2. Ikang Fauzi
Seksi Pengawasan :
1. Ungu Prasetiyo
2. Muhammad Slank
Seksi-seksi
lain sesuaikan ...
G.
Sumber Dana yang Diharapkan
1.
Bantuan dari Desa Rp
2.000.000
2.
Bantuan dari 200 Wali Murid @ Rp 5000 Rp
1.000.000
3.
Bantuan dari PT Sawit Persada Rp
5.000.000
4.
Bantuan dari PT Maju Tenan Rp
7.000.000
5.
Alumni Rp
5.000.000
Jumlah Rp 20.000.000
H.
Penutup
Demikian proposal ini
bibuat, dengan memohon ridlo dari Allah SWT, mudah-mudahan dapat terwujud
sesuai dengan jadwal yang telah direncakan.
Komite hanya jadi perpanjangan tangan sekolah mungut uang sekolah. Jadi sekolah negri rasa swasta. Untuk mts uang masuk kisaran 2jt.blm lagi seragam. Boro boro laporan rekap bos
ReplyDelete.yg ada bahas uang komite biar habis tiap tahun. Klo persekolah rata rata 200 orang tiap ppdb. Blum uang infak bulanan per siswa 100rb x 600 x12 bulan
Terima kasih pak telah berbagi info yang menarik dan sangat kami butuhkan.
ReplyDeleteTerima kasih banyak informasinya sangat bermanfaat. Jazakallahu Khairan Katsiran
ReplyDeleteIt's no surprise that this blog is amazing. Thank you for sharing that has helped many teachers and students as well as the general public.
ReplyDeleteMatur kesuwun atas penjelasan dan menjadi salah satu referensi
ReplyDelete