SD
Contoh Puisi Bertema Keluarga
Contoh Puisi Bertema Keluarga |
Contoh Puisi Bertema Keluarga. Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga dan beberapa orang yang terkumpul dan tinggal di suatu tempat di bawah suatu atap dalam keadaan saling ketergantungan. Puisi adalah bentuk karya sastra yang terikat oleh irama, rima dan penyusun bait dan baris yang bahasanya terlihat indah dan penuh makna. Puisi lama adalah pantun dan syair. Puisi modern tidak terikat pada bait, jumlah baris, atau sajak dalam penulisannya. Sehingga puisi modern disebut puisi bebas.
Sebelum membahas Contoh Puisi Bertema Keluarga, terlebih dahulu mari kita ketahui teknik membaca puisi. Membaca puisi untuk orang lain pada dasasrnya sama dengan memgkonkretkan sebuah puisi, baik dalam bentuk audio maupun visual. Pembacaaan demikian disebut deklamasi. Deklamasi akan melibatkan unsur pembaca, pendengar, dan puisi yang dibaca. Pembaca mempunyai tugas yang sangat mayoritas dalam menghidupkan puisi biar sanggup dinikmati pendengar. Maka dari itu, dalam membaca ada beberapa hal yang harus diperhatikan seperti, alat ucap, faktor kebahasaan, dan faktor-faktor non kebahasaan. Dengan menguasai ketiga faktor tersebut akan megampangkan dalam berdeklamasi.
Membaca puisi umumnya dilakukan dengan membaca nyaring atau dengan
mendeklamasikannya. Deklamasi adalah pembacaan puisi yang disertai gerak dan
mimik yang sesuai. Dalam berpuisi, berdeklamasi, pembaca tidak sekedar
membunyikan kata-kata, lebih dari itu ia pun bertugas mengekspresikan perasaan
dan pesan penyair dalam puisinya. Untuk itu pembaca hendaknya: (1) memaknai
puisi secara utuh, (2) memerhatikan lafal, tekanan, dan intonasi dalam
menyampaikannya, sesuai dengan struktur fisik dan struktur batin puisi itu.
Deklamasi juga menekankan kepada ketepatan pemahaman, keindahan vokal dan ekspresi
wajah. Akan tetapi, deklamasi acapkali disertai dengan gerak-gerik tubuh yang
lebih bebas dan ekspresi wajah yang lebih kuat dibandingkan membaca indah
(Kosasih, 2012: 119)
Ada Puisi dengan Tema Keluarga? Tapi Ketahui dulu apa saja Teknik Membaca Puisi yang baik ? Ada 3 Teknik Membaca Puisi yaitu 1) Ketepatan ekspresi/mimik; 2) Kinesik
yaitu gerak anggota tubuh, dan 3) Kejelasan artikulasi
Berikut ini penjelasan 3 Teknik
Membaca Puisi yang baik dan benar. Simak penjelasan berikut agar kamu bisa
membaca puisi dengan benar.
1. Ketepatan ekspresi/mimik
Ekspresi adalah pernyataan perasaan hasil penjiwaan
puisi. Mimik adalah gerak air muka. Keduanya menjadi penting saat membawakan
sebuah karya puisi. Seorang pembaca puisi tentu saja harus dapat menyesuaikan
ekspresi dan mimik wajah sesuai dengan isi yang terkandung dalam puisi
tersebut.
Ketika puisi yang dibawakan bernada sedih, maka ekspresi
si pembaca juga harus memperlihatkan ekspresi dan mimik kesedihan. Atau jika
puisi yang dibawakan bernada marah, gembira atau senang. maka sesuaikanlah
ekspresinya. Ketepatan ekspresi dan mimik dalam membaca puisi saat tampil
merupakan satu keharusan yang berguna untuk menggambarkan serta menyampaikan
isi (pesan) dari cerita di dalam puisi tersebut terhadap pemirsa atau penonton.
2. Kinesik yaitu gerak anggota tubuh
Dalam komunikasi nonverbal, kinesik atau gestur adalah
gerakan tubuh meliputi kontak mata, ekspresi wajah, isyarat, dan sikap tubuh. Gerak
anggota tubuh saat membawakan puisi juga tidak kalah penting selain ekspresi
dan mimik yang harus anda perhatikan.
Gerak gerik dan mimik yaitu faktor yang penting dalam
membaca puisi didepan orang banyak. Penggunaan gerak-gerik dalam pembacaan
puisi sanggup membangkitkan gairah pendengar untuk mendengarkan puisi yang anda
bawakan. Selain itu penggunaan mimik yang tepat sesuai dengan tema puisi juga
haruslah dilakukan dengan baik biar seperti pembaca ikut mengalami dan mencicipi
apa yang terdapat di dalam puisi yang dibacakan. Oleh alasannya yaitu itu,
pembaca dituntut untuk memahami bahan puisi dan mendalaminya dengan
sungguh-sungguh biar mimik yang didapatkan sanggup sempurna
Bayangkan, ketika anda harus membawakan sebuah puisi
sukacita, namun gerakan anda tidak memperlihatkan kebahagiaan. Makna puisi
tersebut tidak akan tersampaikan. Yang ada malah jadi terlihat aneh. Itulah
sebabnya sangat dianjurkan sebelum mulai membaca puisi, pelajari dulu tema
puisi tersebut. Menggambarkan kebahagiaan, kesedihan atau mungkin kemarahankah?
Kalau kamu sudah mengenali isi dari puisi tersebut, akan lebih mudah bagi anda
untuk mengekspresikan dalam gerakannya nanti. Pesan puisi bisa tersampaikan hanya
melihat dari kinesik atau gerakan anggota tubuh kamu. Karenanya, perhatikan dan
sesuaikan gerakan tubuh anda dengan kandungan puisi yang anda baca.
Selain gerak gerik dan mimik, sikap merupakan kunci
kesuksesan membaca puisi dihadapan orang, maka dari itu diharapkan penguasaan
perilaku yang tepat oleh pembaca. Selama membaca puisi, sebaiknya pembaca
berusaha mendapat perhatian yang positif dari pendengar atau penonton. Hal yang
harus dilakukan yaitu perilaku yang masuk akal dan ketenangan menghadapi orang
lain. Untuk sanggup menguasai dua hal tersebut, pembaca dituntut untuk latihan
dan menguasai puisi yang akan dibacakan secara matang biar kadab tampil tak
akan gugup dan perilaku yang ditunjukan sanggup sempurna.
3) Kejelasan artikulasi atau ketepatan
dalam melafalkan kata- kata.
Pelafalan yaitu suatu proses atau perjuangan untuk mengucapkan bunyi bahasa, baik itu suku
kata, kata, frasa, ataupun kalimat sesuai dengan jiwa dan tema puisi. Intonasi
yaitu penyajian tinggi rendah irama puisi dengan memerhatikan jenis-jenis
tekanan, menyerupai tekanan dinamik, tekanan nada, dan tekanan tempo. Simak
penjelasannya di bawah ini.
a. Tekanan dinamik
Tekanan dinamik, yaitu tekanan pada kata yang terpenting
menjadi sari kalimat atau bait puisi.
b. Tekanan nada
Tekanan nada, yaitu tekanan tinggi rendah, perasaan
girang, gembira, marah, sedih, gundah, galau, dan suasana hati lainnya.
c. Tekanan tempo
Tekanan tempo, yaitu lambat atau cepatnya pengucapan suku
kata atau kalimat.
Volume bunyi yang dipakai sebaiknya menyesuaikan kawasan
dan jumlah estimasi jumlah pendengar. Jika pembacaan puisi dilakukan di kawasan
yang terbuka maka sebaiknya volume bunyi ludang keringh lantang dan jikalau
pembacaan puisi di dalam ruangan volume bunyi harus menyesuaikan luas kawasan
biar pendengar sanggup nyaman mendengarkan puisi yang anda bacakan. Untuk
pementasan puisi dikala ini sangat banyak memakai pengeras bunyi atau mic. Maka
dari itu pembaca puisi juga harus menguasai teknik penggunaan mic biar bunyi
yang dihasilkan tidak sumbang, tidak terlalu pelan ataupun tidak terlalu keras.
Kelancaran dan kecepatan sangat mempengaruhi pendengar
dalam menikmati puisi yang dibawakan. Kedua hal tersebut harus benar-benar
dicermati biar pendengar sanggup menikmati puisi yang dibacakan dengan baik
serta pesan yang ada di dalam puisi juga sanggup tersampaikan. Kelancaran
membaca puisi dekat kaitannya dengan latihan, alasannya yaitu hanya dengan
latihan maka akan didapatkan kelancaran membaca yang baik. Selain itu kecepatan
membaca juga harus diperhatikan, apabila kecepatan membaca puisi terlalu cepat
maka pendengar akan susah memahami isi puisi dan jikalau terlalu lambat juga
akan menciptakan pendengar jenuh.
Contoh Puisi Bertema Keluarga
Keluargaku
aku sayang ibuku
aku sayang ayahku
aku juga sayang adik
merekalah keluargaku
betapa bahagianya aku
memiliki mereka itu
selalu menemaniku setiap waktu
dalam suka dan bahagia
ya Tuhan lindungilah mereka
ibu ayah dan adikku
berilah kerukunan selalu
sehingga kami menjadi bahagia
amin.
(titikdua.net)
Contoh Puisi Bertema Keluarga
Keluarga kecil
Senyum manis mereka selalu membuat ku semangat
Canda tawa tangis menghiasi setiap waktu kita
Kehidupan kita seperti roda yang berputar
Kadang kita diatas dan dibawah
Kebersamaan kita ibarat kata seperti jalan bergelombang
Terkadang bahagia dan terkadang ada perselihan
Tetapi semua itu menguatkan kita agar senantiasa bersama
Untuk menghadapi gonjang ganjing kehidupan
Pelukan dan cintanya mereka tak lepas dari kehidupanku
Kasih sayang yang mereka berikan kepada ku
Sejak kecil hingga aku beranjak dewasa
Semua itu tidak bisa terukir oleh kata-kata
Ibu yang selalu merawatku
Menyayangiku ...
Menjagaku ...
Semua jasa yang diberikan tidak bisa ku balas kepada ibuku
Ayah yang selalu mencari nafkah
Untuk mencukupi kehidupan keluarga
Walaupun panas mentari menerjang
Semangat dan tekadnya menguatkannya
Kakak yang selalu mendengarkan curhatku di setiap hari
Saat aku kecil kau yang mengenalkanku akan kehidupan ini
Senantiasa menguatkan ku untuk meraih impian
Memotivasiku agar tidak mudah menyerah
Saat jauh dari mereka
Rasanya kehidupan ini hampa
Tetapi hati dan jiwalah yang selalu mendekatkan kita walaupun jauh atau
dekat
Alunan melodi selalu mengiringi kebersamaan kita
Keluarga ku ...
Maafkan ku bila pernah melukai hatimu
Baik perkataan dan perbuatanku
Ku bergitu sempurna ketika dekat dengan kerluarga kecilku
(sumber kompasiana.com)
Terima kasih banyak informasinya sangat bermanfaat. Jazakallahu Khairan Katsiran
ReplyDeleteIt's no surprise that this blog is amazing. Thank you for sharing that has helped many teachers and students as well as the general public.
ReplyDelete