Ruang Lingkup Capaian Pembelajaran (CP) dan Komponen Capaian Pembelajaran (CP)
Ruang Lingkup dan Komponen CP Capaian Pembelajaran jenjang PAUD
SD SMP SMA |
Bagaimana Ruang Lingkup Capaian Pembelajaran (CP) dan Komponen Capaian Pembelajaran (CP) PAUD SD SMP SMA pada Kurikulum Merdeka. Untuk mengetahui silahkan Anda baca uraian tentang Format Rumusan Capaian Pembelajaran dan Komponen Capaian Pembelajaran berikut ini.
A. Format Rumusan Capaian Pembelajaran
1. Bentuk Penulisan
Format
CP ditulis dalam bentuk paragraf, sehingga keterkaitan antara pengetahuan,
keterampilan, dan kompetensi umum terlihat jelas dan utuh sebagai satu kesatuan
yang tak terpisahkan dalam pembelajaran dan menggambarkan apa yang akan dicapai
peserta didik di akhir pembelajaran.
Hal ini
berfungsi untuk memberikan kesempatan mengeksplorasi materi pelajaran lebih
mendalam, tidak terburu-buru, dan cukup waktu untuk menguatkan kompetensi,
mengingat tahap perkembangan dan kecepatan anak untuk memahami sesuatu belum
tentu sama untuk setiap anak. Kondisi ini juga memungkinkan seorang anak dengan
kondisi berkebutuhan khusus dapat menggunakan CP yang sama dengan anak pada umumnya
(anak di sekolah reguler).
Hal ini
secara tidak langsung juga akan memudahkan guru mengajar pada level yang
seharusnya (teaching at the right level). Hal ini tentunya impian setiap guru untuk
dapat mengajar anak sesuai dengan tahapan perkembangan anak. Impian anak pula memperoleh
layanan pendidikan sesuai haknya.
Capaian
Pembelajaran yang disesuaikan dengan tujuan untuk mengembangakan dan menguatkan
kompetensi dan karakter yang sesuai dengan Profil Pelajar Pancasila adalah
salah satu komponen penting dalam pelaksanaan pembelajaran dengan paradigma
baru.
Capaian
pembelajaran yang digunakan di Merdeka merupakan hal utama dalam
suatu kurikulum dan kriteria suatu capaian pembelajaran yang baik yang
dikembangkan oleh satuan pendidikan yang telah ditetapkan oleh Pemerintah
Pusat.
2. Integrasi Pengetahuan,
Keterampilan, dan Sikap
CP merupakan
hasil peleburan kompetensi inti dan kompetensi dasar. Hasil peleburan ini
menjadi satu kesatuan penjabaran kemampuan yang diharapkan dapat dikuasai anak
di akhir pembelajaran. Tidak lagi terpisah antara komponen sikap, pengetahuan
dan keterampilan. CP akan menjadi acuan deskripsi keberhasilan anak dalam mempelajari
sesuatu hal.
Pengintegrasian
tersebut juga disesuaikan dengan tujuan untuk mengembangakan dan menguatkan kompetensi
dan karakter yang sesuai dengan Profil Pelajar Pancasila,yang merupakan salah satu
komponen penting dalam pelaksanaan pembelajaran dengan paradigma baru.
3.
Fase dalam Perumusan CP (Capaian
Pembelajaran) PAUD SD SMP SMA
CP (Capaian
Pembelajaran) dirumuskan dalam bentuk fase-fase yang menyatakan target capaian
untuk rentang waktu yang lebih panjang (bukannya per tahun seperti kurikulum terdahulu).
Durasi setiap fase dapat berbeda untuk setiap jenjang pendidikan. Penggunaan
istilah “fase” dilakukan untuk membedakannya dengan kelas karena peserta didik
di satu kelas yang sama bisa jadi belajar dalam fase pembelajaran yang berbeda.
Ini merupakan penerapan dari prinsip pembelajaran sesuai tahap capaian belajar
atau yang dikenal juga dengan istilah teaching at the right level (mengajar pada
tahapan/tingkat yang sesuai). Apabila peserta didik kelas 5 masih harus belajar
materi Fase B (fase untuk kelas 3-4), misalnya, maka guru dapat menggunakan
materi pelajaran fase tersebut.
Di PAUD
terdapat fase awal yang disebut fase pondasi (TK B). Fase fondasi ini mencakup capaian
perkembangan yang diharapkan dikuasai oleh anak jenjang PAUD hingga SD kelas awal
sehingga terlihat adanya transisi kemampuan dari PAUD ke SD termasuk di dalamnya
kesiapan bersekolah.
Pembelajaran
di SD berbeda dengan pembelajaran di PAUD termasuk kompetensi yang diharapkan
di dalamnya. Pembelajaran di PAUD tidak menggunakan mata pelajaran tetapi muatan
pembelajaran yang didalamnya mengintegrasikan keenam aspek perkembangan sedangkan
di SD pembelajaran mengacu pada mata pelajaran meski disajikan secara tematik.
CP (Capaian
Pembelajaran) pada jenjang SD terdapat 3 fase yaitu fase A (kelas 1 - 2), fase
B ( kelas 3-4) dan fase C ( kelas 5 - 6. Pada jenjang SMP, CP (Capaian
Pembelajaran) terdapat 1 fase yaitu fase D, dengan durasi 3 tahun, untuk kelas 7-
9 SMP. Sedangkan CP (Capaian Pembelajaran) di SMA terdapat 2 fase, yaitu fase E
( kelas 10) dan fase F ( kelas 11-12). Perbedaan durasi fase ini lebih didasari
oleh alasan praktikal dan bukan teoritis. Durasi 2 tahun di SD disebabkan banyaknya
sekolah yang menggunakan kelas multi usia ( multi aging class) dengan
mengakomodir 2 kelas. Sedangkan durasi fase di SMP didasari oleh alasan tahap
perkembangan dan di SMA didasari oleh kebutuhan siswa SMA untuk memperkuat
materi dan keterampilan di SMP dan peminatan.
Dengan
fase diharapkan siswa akan dapat memiliki banyak waktu untuk menjalani proses belajar
sehingga dapat mengupas konsep-konsep dan mempelajari keterampilan kunci, sehingga
materi dapat dihantarkan dengan eksploratif dan pendalaman, bukan sekadar
transfer pengetahuan.
4. Capaian Perkembangan (CP)
Untuk PAUD
Khusus
untuk PAUD, istilah CP dimaknai sebagai capaian perkembangan bukan capaian pembelajaran.
Mengingat pembelajaran di PAUD berbasis pada enam aspek perkembangan kognitif, sosial
emosi, bahasa, fisik dan motorik serta seni. Aspek ini menjadi satu kesatuan
dalam pembelajaran. Pembelajaran di SD berbeda dengan pembelajaran di PAUD termasuk
kompetensi yang diharapkan di dalamnya. Pembelajaran di PAUD tidak menggunakan mata
pelajaran tetapi muatan pembelajaran yang didalamnya mengintegrasikan keenam
aspek perkembangan sedangkan di SD pembelajaran mengacu pada mata pelajaran
meski disajikan secara tematik. Selanjutnya diturunkan menjadi capaian pembelajaran
menurut elemen yang dipetakan menurut perkembangan peserta didik.
Lingkup
Capaian pembelajaran di PAUD mencakup tiga elemen stimulasi yang saling terintegrasi.
Tiga elemen stimulasi tersebut merupakan penggabungan lima aspek perkembangan anak
(nilai agama dan moral, fisik-motorik, kognitif, sosial-emosi, dan bahasa) dan
bidang-bidang lain untuk optimalisasi tumbuh kembang anak sesuai dengan
kebutuhan pendidikan abad 21 dalam konteks Indonesia.
Tiap
elemen stimulasi mengeksplorasi aspek-aspek perkembangan secara utuh dan tidka
terpisah. Ketiga elemen stimulasi tersebut adalah; 1) Nilai agama dan budi
pekerti, yang mencakup kemampuan dasar-dasar agama dan akhlak mulia; 2) Jati
diri mencakup pengenalan jati diri anak Indonesiayang sehat secara emosi dan sosial
dan berdasarkan Pancasila, serta memiliki kemandirian fisik, 3) Literasi dan sains,
tekhnologi rekayasa, seni dan matematika yang mencakup kemampuan memahami
sebagai informasi dan berkomunikasi serta berpartisipasi dalam kegiatan
pramembaca. Juga kemampuan dasar berpikir STEAM untuk membangun anakyang
kreatif dan mampu memecahkan masalah.
B. Komponen Capaian Pembelajaran
Apa saja Komponen Capaian Pembelajaran? Dalam
dokumen CP terdapat empat komponen, diantaranya
1.
Rasional Mata Pelajaran: Memuat alasan pentingnya mempelajari mata pelajaran
tersebut dan keterkaitan antara mata pelajaran dengan salah satu (atau lebih)
Profil Pelajar Pancasila. Untuk SLB rasional mata pelajaran juga dikaitkan dengan
keterkaitan mata pelajaran untuk menunjang keterampilan fungsional anak dalam
kehidupan sehari-hari.
2.
Tujuan Mata Pelajaran: Kemampuan atau kompetensi yang perlu dicapai peserta didik
setelah mempelajari mata pelajaran tersebut.
3.
Karakteristik Mata Pelajaran: Deskripsi umum tentang apa yang dipelajari dalam mata
pelajaran serta elemen-elemen (strands) atau domain mata pelajaran dan
deskripsinya.
4.
Capaian Pembelajaran Setiap Fase: Deskripsi yang mencakup pengetahuan,
keterampilan, serta kompetensi umum.
Capaian Pembelajaran (CP)
setiap fase Selanjutnya diturunkan menjadi
capaian pembelajaran menurut elemen yang dipetakan menurut perkembangan siswa.
Pembagian fase dalam CP dapat digambarkan sebagai berikut:
Fase A : Pada umumnya SD
Kelas 1-2
Fase B : Pada umumnya SD
Kelas 3-4
Fase C : Pada umumnya SD
Kelas 5-6
Fase D : Pada umumnya SMP
Kelas 7-9
Fase E : Pada umumnya SMA
Kelas 10
Fase F : Pada umumnya SMA
Kelas 11-12
Untuk SLB CP didasarkan pada
usía mental yang ditetapkan berdasarkan hasil asesmen. Pembagian fase dapat
digambarkan sebagai berikut:
Fase A : Pada umumnya usía
mental (≤7 tahun)
Fase B : Pada umumnya usía
mental (±8 tahun)
Fase C : Pada umumnya usia
mental (±8 tahun)
Fase D : Pada umumnya usía
mental (±9 tahun)
Fase E : Pada umumnya usía
mental (±10 tahun)
Fase F : Pada umumnya usía
mental (±10 tahun)
Demikian uraian tentang Ruang Lingkup Capaian Pembelajaran (CP) dan
Komponen Capaian Pembelajaran (CP) PAUD SD SMP SMA pada Kurikulum Merdeka, semoga ada manfaatnya.
(Sumber modul diklat Merdeka)
No comments
Post a Comment