Buku Modul Inspiratif Layanan BK di SMA Kurikulum Merdeka
Download Buku Modul Inspiratif Layanan Bimbingan dan Konseling BK di SMA Kurikulum Merdeka dan (Kurikulum Sekolah Penggerak). Pelayanan Bimbingan dan Konseling di Sekolah Menengah Atas (SMA) merupakan salah satu bentuk fasilitasi peserta didik/konseli agar dapat mencapai perkembangan secara optimal.
Semasa SMA, peserta didik
dituntut untuk menjadi pribadi yang mandiri dan mampu mengambil pilihan,
bertanggung jawab serta memiliki daya adaptasi tinggi terhadap dinamika kehidupan
yang dihadapinya. Eksistensi Bimbingan dan Konseling dapat dilihat dari irisan capaian
pelayanannya sebagai upaya mewujudkan kesejahteraan hidup (wellbeing), profil Pelajar
Pancasila dan penguatan pendidikan karakter peserta didik/konseli.
Bimbingan dan Konseling (BK)
merupakan komponen integral sistem pendidikan pada setiap satuan pendidikan,
yang berupaya memfasilitasi dan memandirikan peserta didik agar mencapai
perkembangan yang utuh dan optimal. Sebagai komponen integral, wilayah
bimbingan dan konseling yang memandirikan secara terpadu bersinergi dengan
wilayah layanan administrasi dan manajemen, serta wilayah kurikulum dan pembelajaran
yang mendidik. Pribadi mandiri yang dimaksud adalah pribadi yang mampu
mengendalikan diri dengan baik serta merespon kebutuhan lingkungan dengan tepat.
Peserta didik pada akhirnya diharapkan mampu mencapai kesejahteraan dalam hidupnya
(wellbeing).
Peran bimbingan dan
konseling saat ini dipandang semakin penting manakala dikaitkan dengan
tantangan kehidupan masyarakat yang semakin kompleks. Pengaruh teknologi dan
informasi yang semakin canggih, perubahan orientasi kehidupan yang begitu cepat
akan berdampak pada perilaku peserta didik. Tidak dipungkiri juga saat ini berkembang
trans-ideology yang bisa berseberangan dengan ideologi Pancasila sehingga perlu
adanya upaya-upaya untuk mengantisipasi hal tersebut. Dalam konteks perubahan
yang terjadi saat ini peran bimbingan dan konseling perlahan semakin eksis dan
diakui, baik secara keilmuan maupun praksis dan praktiknya. Bimbingan dan konseling
dalam setting pendidikan semakin penting dan sinergis untuk mendukung pencapaian
tujuan pendidikan yang holistik.
Eksistensi bimbingan dan
konseling dapat dilihat dari capaian layanan bimbingan dan konseling (CLBK)
dengan upaya mewujudkan kesejahteraan hidup (wellbeing), profil pelajar
Pancasila dan penguatan pendidikan karakter peserta didik. Dimensi wellbeing mencakup
penerimaan diri (self acceptance), hubungan positif dengan orang lain (positive
relationship with others), otonomi (autonomy), penguasaan lingkungan (environmental
mastery), tujuan hidup (purpose in life), serta pertumbuhan pribadi (personal
growth), (Ryff, 1989; 1995; 2014). Elemen Profil Pelajar Pancasila mencakup Beriman
dan bertakwa kepada Tuhan YME dan berakhak mulia, berkebhinekaan global, gotong
royong, mandiri, bernalar kritis, dan kreatif. Selanjutnya nilai utama penguatan
pendidikan karakter (PPK) mencakup religiusitas, nasionalisme, kemandirian,
gotong royong dan integritas.
Pelaksanaan layanan
bimbingan dan konseling pada setiap jenjang memiliki arah dan tujuan sesuai
tugas perkembangan konseli yang dirumuskan dalam bentuk standar kompetensi
kemandirian peserta didik (SKKPD). Dalam SKKPD terdapat 11 aspek perkembangan
yaitu (1) landasan hidup religius, (2) landasan perilaku etis, (3) kematangan
emosi, (4) kematangan intelektual, (5) kesadaran tanggung jawab sosial, (6)
kesadaran gender, (7) pengembangan diri, (8) perilaku kewirausahaan (kemandirian
perilaku ekonomis), (9) wawasan dan kesiapan karier, (10) kematangan hubungan
dengan teman sebaya, dan (11) kesiapan diri untuk menikah dan berkeluarga
(Departemen Pendidikan Nasional, 2007). Merujuk pada rumusan SKKPD maka tujuan
dan arah layanan bimbingan dan konseling di SMA adalah memfasilitasi tercapainya
sebelas aspek perkembangan secara utuh dan optimal.
Masa bersekolah di SMA merupakan waktu yang terbaik bagi peserta didik untuk mengembangkan jatidiri (identitas) sebagai pribadi yang unik dan efektif, pembelajar sepanjang hayat, insan yang produktif, dan manusia yang hidup harmonis dalam keragaman. Pengembangan jatidiri tersebut dapat diupayakan dalam penyusunan program bimbingan dan konseling secara terencana dan sistematis melalui layanan bimbingan dan konseling pribadi, belajar, sosial, dan karir.
Program bimbingan dan
konseling memberikan layanan yang terintegrasi dengan program pengembangan
semua aspek hidup peserta didik di sekolah. Bimbingan dan konseling di SMA
diupayakan untuk mengidentifikasi kebutuhan bidang pribadi, sosial, belajar,
dan karir yang merupakan aktivitas esensial dalam menghadapi rintangan dalam
mencapai prestasi sesuai potensi masing-masing peserta didik. Oleh karena itu,pemenuhan
kebutuhan pribadi, sosial, belajar, dan karir merupakan kunci keberhasilan bagi
keberhasilan hidup peserta didik selanjutnya.
Kebutuhan kehidupan saat ini
menghendaki adanya peranan layanan bimbingan dan konseling yang inspiratif di
SMA, mengingat kompleksitas dan keragaman program pendidikannya. Sesuai dengan
tingkat perkembangan peserta didik SMA, kebutuhan akan layanan bimbingan dan
konseling semakin mendesak sehingga penyiapan panduan penyelenggaraan bimbingan
dan konseling di SMA merupakan kebutuhan yang harus dipenuhi. Dengan demikian,
sejak awal satuan pendidikan memiliki arah yang jelas yang akan diikuti oleh
setiap penyelenggara layanan bimbingan dan konseling di SMA. Oleh karena itu
perlu dikembangkan sebuah model layanan yang akan menjadi referensi bagi
sekolah untuk diadaptasi atau diadopsi oleh sekolah penggerak.
Model layanan bimbingan dan
konseling di SMA yang menerapkan Kuriklum Program Sekolah Penggerak sepenuhnya
menstimulasi perkembangan kompetensi dan karakter secara holistik, yang dapat
dilaksanakan melalui proses pelayanan secara interaktif, inspiratif,
menyenangkan, menantang, dan memotivasi peserta didik dalam berdinamika
berpikir, merasa, bersikap, bertindak, dan bertanggung jawab. Program bimbingan
dan konseling yang disusun harus mewadahi seluruh kegiatan layanan untuk
diberikan kepada peserta didik dalam rangka menyelesaikan tahap capaian layanan
dalam rangka menyelesaikan tugas perkembangan sesuai jenjang usianya.
Oleh karena itu layanan
bimbingan dan konseling harus dirancang agar sejalan dengan standar kompetensi
kemandirian peserta didik (SKKPD) yang dijabarkan dalam capaian layanan
bimbingan dan konseling pada fase E dan F, serta terintegrasi dalam struktur
kurikulum untuk mendukung terwujudnya profil pelajar Pancasila.
Buku
Modul Inspiratif Layanan Bimbingan dan Konseling di Sekolah Menengah Atas (SMA)
Kurikulum Pogram Sekolah Penggerak bertujuan untuk memberi
acuan penyelenggaraan layanan Bimbingan dan Konseling di Sekolah Menengah Atas.
Secara khusus, panduan ini bertujuan untuk: 1) memudahkan guru bimbingan dan
konseling dalam menyusun desain pelayanan bimbingan dan konseling di sekolah; 2)
dapat menggambarkan berbagai layanan yang akan diselenggarakan di sekolah; 3)
memandu guru bimbingan dan konseling atau konselor dalam upaya memahami
kebutuhan dan karakteristik perkembangan peserta didik atau konseli dasar dalam
menyelenggarakan layanan bimbingan dan konselin; 4) memfasilitasi guru
bimbingan dan konseling atau konselor dalam pengelolaan program bimbingan dan
konseling di sekolah, meliputi perencanaan, pelaksanaan, evaluasi, dan
pengembangan program bimbingan dan konseling; 5) memandu guru bimbingan dan
konseling atau konselor dalam penyelenggaraan berbagai layanan bimbingan dan
konseling dalam upaya membantu peserta didik mencapai perkembangan secara
optimal dalam berbagai aspek kehidupannya; dan 6) menginspirasi pimpinan satuan
pendidikan, dinas pendidikan, pengawas sekolah, lembaga pendidikan calon guru
bimbingan dan konseling atau konselor, organisasi profesi bimbingan dan
konseling, dan komite sekolah dalam monitoring, evaluasi, dan supervisi
penyelenggaraan bimbingan dan konseling di Sekolah Menengah Atas.
Ruang Lingkup Buku Modul Layanan BK di SMA Kurikulum
Pogram Sekolah Penggerak mencakup beberapa hal berikut ini: 1) Bab I:
Pendahuluan yang menjabarkan rasional dan tujuan model layanan bimbingan dan
konseling dikembangkan di SMA, penyusunan program bimbingan dan konseling yang
mencakup pengertian dan karakteristik bimbingan dan konseling di SMA, pemahaman
karakteristik peserta didik dan tugas guru BK; 2) Bab II: menjabarkan mengenai
komponen layanan BK dan gambaran kurikulum di sekolah penggerak; 3) Bab III
menjabarkan mengenai model layanan yang memuat pelaksanaan program layanan
bimbingan dan konseling, karakteristik peminatan di sekolah penggerak, tahapan
dalam pemilihan kelompok mata pelajaran dan peran unsur sekolah dalam proses
peminatan dan capaian layanan; 4) Bab IV menjabarkan tentang evaluasi,
pelaporan, dan tindak lanjut, kemudian diakhiri dengan lampiran.
Buku
Modul Layanan BK di SMA Kurikulum Pogram Sekolah Penggerak ini
diperuntukkan bagi pemangku kepentingan layanan bimbingan dan konseling. 1)
Guru bimbingan dan konseling atau konselor, dalam menyelenggarakan kegiatan
bimbingan dan konseling. 2) Kepala sekolah dalam memfasilitasi
terselenggarannya layanan, supervisi, dan evaluasi layanan bimbingan dan konseling
di sekolah masing-masing; 3) Dinas pendidikan dalam memberikan kebijakan yang
mendukung penyelenggaraan bimbingan dan konseling di sekolah. 4) Pengawas
sekolah dalam melaksanakan supervisi dan pembinaan penyelenggaraan program
pendidikan di sekolah, khususnya bimbingan dan konseling.5) Lembaga pendidikan
calon guru bimbingan dan konseling atau konselor dalam menyiapkan calon guru
bimbingan dan konseling atau konselor mengembangkan kurikulum; 6) Organisasi
profesi bimbingan dan konseling dalam memberikan dukungan dalam pengembangan
profesionalitas anggotanya, sehingga guru bimbingan dan konseling atau konselor
yang menyelenggarakan program bimbingan dan konseling pada satuan pendidikan
sekolah menengah atas tepat sasaran; 7) Komite sekolah dalam memberikan
dukungan bagi penyelenggaraan bimbingan dan konseling; 8) Pusat pengembangan
dan pemberdayaan pendidik dan tenaga kependidikan pendidikan jasmani dan
bimbingan dan konseling (PPPTK Penjas dan BK) dalam menggunakan sebagai bahan
sosialisasi, pelatihan, dan atau bimbingan teknis.
Selengkapnya silahkan download
dan baca Buku Modul Layanan Bimbingan
dan Konseling di Sekolah Menengah Atas (SMA) Kurikulum Pogram Sekolah Penggerak
melalui salinan dokumen yang tersedia di bawah ini
Link Download Buku Modul Layanan BK di SMA Kurikulum Pogram Sekolah Penggerak (DISINI)
Demikian informasi tentang Link Download Buku Modul Layanan BK di SMA Kurikulum
Pogram Sekolah Penggerak. Semoga ada manfaatnya, terima kasih.
Makasih banyak atas postingnya. Alhamdulilah cukup membantu. Moga sukses.
ReplyDeleteTerima kasih atas informasinya
ReplyDeleteTerima kasih atas posting yang banyak memberikan insiprasi dan pencerahan.
ReplyDeletetidak bisa klik download bukunya pak
ReplyDeletebelum bisa dikilk link downloadnya
ReplyDelete