Apa itu Merdeka Belajar ?
Apa itu konsep merdeka belajar? Merdeka Belajar adalah slogan dalam program kebijakan baru Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yang dicanangkan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Kabinet Indonesia Maju, Nadiem Anwar Makarim. Esensi kemerdekaan berpikir, menurut Nadiem, harus didahului oleh para guru sebelum mereka mengajarkannya pada siswa-siswi. Nadiem menyebut, dalam kompetensi guru di level apa pun, tanpa ada proses penerjemahan dari kompetensi dasar dan kurikulum yang ada, maka tidak akan pernah ada pembelajaran yang terjadi.
Merdeka Belajar adalah
filosofi yang mendasari proses sekaligus tujuan jangka panjang pendidikan
Indonesia. Merdeka Belajar bukanlah visi yang baru dalam pendidikan Indonesia.
Ki Hadjar Dewantara, Bapak Pendidikan Indonesia, menyatakan dengan tegas bahwa
kemerdekaan adalah tujuan pendidikan sekaligus paradigma pendidikan yang perlu
dipahami oleh seluruh pemangku kepentingan. Anak-anak hidup dan tumbuh sesuai
kodratnya sendiri. Pendidik hanya dapat merawat dan menuntun tumbuhnya kodrat
itu. Ki Hadjar Dewantara menyatakan bahwa kemerdekaan memiliki makna yang lebih
daripada kebebasan hidup. Yang paling utama dari kemerdekaan adalah kemampuan
untuk “hidup dengan kekuatan sendiri, menuju ke arah tertib-damai serta selamat
dan bahagia, berdasarkan kesusilaan hidup manusia”. Makna merdeka dalam merdeka
belajar, dengan demikian, bukan semata-mata kebebasan tetapi juga kemampuan,
keberdayaan, untuk mencapai kebahagiaan.
Merdeka belajar diharapkan
dapat memenuhi kebutuhan peserta didik dengan gaya belajar, potensi, serta
minatnya yang beragam. Dalam hal ini kreativitas guru dan sekolah untuk
melaksanakan pembelajaran dan asesmen yang kontekstual. Merdeka belajar
merupakan sebuah gagasan untuk mengembalikan hakikat belajar kepada fitrahnya.
Skema pembelajaran yang mekanistis selama ini telah menjadikan proses belajar
hanya dimaknai sebagai sebuah prosedur semata. Ruang eksplorasi guru dan
sekolah terbatasi oleh beragam peraturan, sementara ruang eksplorasi murid
terbatasi oleh standarisasi kurikulum. Hal tersebut perlu ditransformasi.
Melalui Merdeka Belajar, murid, guru, dan sekolah diberikan ruang yang besar
untuk menumbuhkan kembali daya belajarnya dengan memilih dan mengembangkan
skema pembelajarannya secara mandiri.
Dalam kerangka pembelajaran
yang merdeka, pemerintah hanya mengatur rumusan Capaian Pembelajaran dan Profil
Pelajar Pancasila sebagai tujuan utama dari proses pembelajaran. Selebihnya,
guru dan sekolah diberi keleluasaan dalam mengembangkan berbagai strategi untuk
dapat mencapai tujuan tersebut.
Merdeka belajar pada setiap
peserta didik berwujud dalam kemandirian untuk mengatur proses belajarnya sendiri
(self -regulated learner). Proses
pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan peserta didik yang memiliki gaya
belajar, potensi serta minat yang beragam. Belajar yang melibatkan pelajar
dalam penentuan tujuan, memberi pilihan cara, dan melakukan refleksi terhadap
proses dan hasil belajar .Untuk mendukungnya guru perlu mengintegrasikan
asesmen yang berkesinambungan dalam proses pembelajaran. Dalam kerangka
pembelajaran yang merdeka, asesmen tidak hanya dilakukan di akhir sebagai cara untuk
mengukur atau menilai hasil belajar. Lebih dari itu, asesmen juga perlu
dilakukan oleh guru di awal untuk mendiagnosa kebutuhan dan di tengah proses
untuk mengoptimalkan kegiatan belajar.
Pendekatan yang diperhatikan
dalam merdeka belajar diantaranya: 1) peserta didik merancang/ mengatur diri
tujuan, alur dan penerapan pembelajaran (self directed/regulated learning); 2) Personalisasi
pengalaman belajar termasuk konten, model pembelajaran, asesmen dan moda penerapan
pengetahuan (personalized learning); 3) Penyesuaian pembelajaran secara individu
(individualized learning).
Dalam implementasi yang
sederhana kata merdeka dalam belajar mengandung makna: Mulai dari diri, Eksplorasi
Konsep, Ruang
Kolaborasi (sediakan ruang waktu kolaborasi), Refleksi Terbimbing (adakan
kegiatan Refleksi Terbimbing), Demontrasi konstektual (mengimplementasikan
pengetahuan yang didapat sesuai konteks; dan Elaborasi pemahaman (lakukan
perluasanyan pemahaman dan keterampilan dengan proyek atau lainnya).
Demikian sekilas info
tentang konsep merdeka belajar. Semoga
ada manfaatnya.
bermanfaat, terimakasih
ReplyDelete