Juknis KKN Moderasi Beragama Tahun 2023


Petunjuk Teknis - Juknis KKN Moderasi Beragama Tahun 2023


Petunjuk Teknis - Juknis KKN Moderasi Beragama Tahun 2023. Kuliah Kerja Nyata dilaksanakan berdasarkan pada nilai-nilai moderasi beragama. Ada lima nilai moderasi beragama, yaitu adil dan berimbang, kerjasama, rahmat, toleran, dan maslahat. Pertama, adil dan berimbang, yaitu nilai yang mengajarkan untuk memiliki prinsip keadilan dan keberimbangan dalam aspek-aspek kehidupan, terutama berkenaan dengan hubungan antar manusia. Nilai ini akan lebih mudah terbentuk jika seseorang memiliki tiga karakter utama dalam dirinya: kebijaksanaan (wisdom), ketulusan (purity), dan keberanian (courage). Karenanya, sikap moderat dalam beragama, selalu memilih jalan tengah dan akan lebih mudah diwujudkan apabila seseorang memiliki keluasan pengetahuan agama yang memadai, bersikap bijak, tahan godaan, bersikap tulus tanpa beban serta tidak egois dengan tafsir kebenarannya sendiri. Selain itu, berani mengakui tafsir kebenaran orang lain dan berani menyampaikan pandangannya yang berdasarkan ilmu. Dengan nilai ini, moderat dalam beragama berarti percaya diri dengan esensi ajaran agama yang dipeluknya yang mengajarkan prinsip adil dan berimbang, tetapi berbagi kebenaran sejauh menyangkut tafsir agama.

 

Nilai Kedua KKN Moderasi Beragama berdasarkan Petunjuk Teknis - Juknis KKN Moderasi Beragama Tahun 2023 adalah kerjasama yaitu dalam moderasi beragama kerjasama meniscayakan adanya keterbukaan dan penerimaan dari masing-masing kelompok yang berbeda. Untuk itu, dalam bekerjasama setiap individu pemeluk agama, apa pun suku, etnis, budaya, agama dan pilihan politiknya harus mau sating mendengarkan satu sama lain, saling belajar melatih kemampuan mengelola dan mengatasi perbedaan pemahaman keagamaan di antara mereka serta saling memberikan kontribusi dalam pemecahan persoalan kehidupan bersama.

Ketiga, rahmat atau kasih sayang yaitu meyakini bahwa manusia hidup karena adanya rahmat dan kehidupan bersama orang lain juga menjadi rahmat bagi semua orang. Keragaman di Indonesia, ketika diterima sebagai rahmat Tuhan dan kekayaan bangsa ma.ka akan menghindarkan percekcokan dan konflik serta akan memunculkan sating kasih sayang di antara sesama manusia dan anak bangsa. Hal ini akan terjadi jika keragaman tidak dianggap sebagai ruang pemisah yang lahir dari sikap kekitaan, menganggap orang lain bukan bagian dari kelompok kita.


Keempat, toleransi bahwa moderasi beragama tidak dapat dipisahkan dari toleransi atau toleran yaitu sikap sating menghargai dan memberikan kesempatan orang lain untuk bersikap dan bertindak sesuai dengan keyakinan dan kepercayaannya. Moderasi beragama adalah sebuah proses, dan toleransi adalah hasil atau bush (outcome) dari moderasi beragama. Kata toleransi bisa diartikan kelapangan dada dalam pengertian suka kepada siapa pun, membiarkan orang berpendapat atau berpendirian lain, tak mau mengganggu kebebasan berfildr dan berkeyakinan sesuai pilihannya. Toleransi dalam konteks ini dapat dirumuskan sebagai satu sikap keterbukaan untuk mendengar pandangan yang berbeda. Toleransi berfungsi secara dua arah yakni mengemukakan pandangan sendiri dan sekaligus menerima pandangan orang lain, namun tidak merusak keyakinan dan kepercayaan agama masing-masing. Hakikat toleransi terhadap agama¬agama lain merupakan satu prasyarat yang utama bagi terwujudnya kerukunan nasional.

 

Kelima, kemaslahatan yaitu moderasi beragama di bumi Nusantara dirawat, dikembangkan dan dikelola untuk menciptakan kemaslahatan bersama. Kemasalahatan adalah salah satu nilai kehidupan terpenting dan terkuat yang diajarkan agama. Karena keterbatasan manusia, bangsa dan negara menjadi konteks ruang lingkup tugas ini, bagaimana manusia mengelola bumi di mana ia tinggal agar tcrcapai kemaslahatan bersama, yaitu bangsa dan negara yang adil, makmur, dan sentosa. Kerangka pikir ini dapat ditemukan di setiap agama dalam bentuk keyakinan bahwa mencintai negeri adalah sebagian dari keimanan. Keseimbangan antara keagamaan dan kebangsaan justru menjadi modal besar bagi kemaslahatan bangsa. Moderasi beragama menjadi muatan nilai dan praktek yang paling sesuai untuk mewujudkan kemaslahatan di bumi Nusantara.

 

Apa saja gerakan moderasi beragama yang dikembangkan dalam kegiatan KKN Moderasi Beragama tahun 2023 ? Dinyatakan dalam Petunjuk Teknis - Juknis KKN (Kuliah Kerja Nyata) Moderasi Beragama Tahun 2023, bahwa Nilai yang dikembangkan dalam kegiatan KKN Moderasi Beragama dititikberatkan pada 4 (empat) program gerakan moderasi beragama meliputi:

 

1.  Gerakan Nusantara Berbasis kepada Penguatan Kebangsaan

Gerakan nusantara kebangsaan menjadi salah satu pilar dan program moderasi beragama sekaligus sebagai indikator yang sangat penting untuk melihat sejauh mana cara pandang, sikap, dan praktik beragama seseorang berdampak pada kesetiaan terhadap konsensus dasar kebangsaan, terutama terkait dengan penerimaan Pancasila sebagai ideologi negara, penolakan terhadap ideologi yang berlawanan dengan Pancasila serta nasionalisme.

 

Di samping menerima Pancasila sebagai ideologi Negara, gerakan nusantara kebangsaan juga dapat dilihat dari penerimaan terhadap prinsip-prinsip berbangsa yang tertuang dalam Konstitusi UUD 1945 dan aturan-aturan yang ada di bawahnya, keragaman ras, suku, agama dan budaya yang tertuang dalam Bhinneka Tunggal Ika dan komitmen terhadap kesatuan Negara yang terpatri dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia.

 

Gerakan nusantara kebangsaan menjadi indikator moderasi beragama karena dalam perspektif moderasi beragama, mengamalkan ajaran agama sebagai orang yang beragama adalah sama dengan menjalankan kewajiban sebagai warga negara, bahkan menunaikan kewajiban sebagai warga negara adalah wujud pengamalan ajaran agama.

 

2.  Gerakan Nusantara Memperkokoh Nilai-nilai Toleransi

Gerakan nusantara toleransi merupakan sikap untuk memberi ruang dengan tidak mengganggu hak orang lain untuk berkeyakinan, mengekspresikan keyakinannya dan menyampaikan pendapat, meskipun hal tersebut berbeda dengan apa yang diyakini sepanjang bukan hal yang sifatnya ushuliyyah/pokok-pokok ajaran agama dan tidak berpotensi merusak sendi-sendi agama.

 

Gerakan nusantara toleransi menekankan pada sikap terbuka, lapang dada, sukarela dan lembut dalam menerima perbedaan sehingga toleransi selalu disertai dengan sikap hormat, menerima orang yang berbeda sebagai bagian dari diri kita dan berpikir positif terhadap perbedaan tersebut. Berfikir positif akan muncul jika yang diprioritaskan adalah kesamaan universal bukan perbedaan yang sifatnya par sial.

 

Gerakan nusantara toleransi sangat dibutuhkan dalam dunia demokrasi sebab ia akan menjadi fondasi dan roda dalam menjalankan demokrasi, sebab demokrasi hanya bisa berjalan ketika seseorang mampu mengungkapkan pendapatnya dengan baik dan benar, sekaligus mampu juga untuk menerima pendapat orang lain.

 

Oleh karena itu, kematangan demokrasi sebuah bangsa antara lain bisa diukur dengan sejauh mana toleransi bangsa itu. Semakin tinggi toleransinya terhadap perbedaan maka bangsa itu cenderung emakin demokratis, demikian juga sebaliknya. Aspek toleransi sebenarnya tidak hanya terkait dengan keyakinan agama, namun bisa terkait dengan perbedaan ras, jenis kelamin, perbedaan orientasi seksual, suku, budaya, dan sebagainya.

 

Dalam konteks gerakan nusantara toleransi, toleransi beragama yang menjadi tekanan adalah toleransi antar agama dan toleransi intra agama, baik terkait dengan toleransi sosial maupun politik. Hal ini bukan berarti toleransi di luar persoalan agama tidak penting, tetapi yang paling sensitif dan yang paling kuat menjadi pemicu konflik adalah toleransi beragama yang menjadi inti dari moderasi beragama. Dengan toleransi antar agama kita dapat melihat sikap kita pada pemeluk agama lain, kesediaan berdialog, bekerja sama, pendirian tempat ibadah, serta pengalaman berinteraksi dengan pemeluk agama lain. Sedangkan toleransi intra agama dapat digunakan untuk menyikapi perbedaan dalam amaliah ibadah dalam berbagai mazhab dan bahkan perbedaan pada sekte-sekte minoritas yang dianggap menyimpang dari arus besar agama tersebut.

 

3.  Gerakan Nusantara Anti-Kekerasan (Anti-Sara)

Gerakan nusantara anti kekerasan dalam konteks moderasi beragama ini dipahami sebagai suatu ideologi (ide atau gagasan) dan paham yang ingin melakukan perubahan pada sistem sosial dan politik dengan menggunakan cara-cara anti kekerasan/ekstrem atas nama agama, baik kekerasan verbal, fisik maupun pikiran.

 

Inti dari tindakan kekerasan adalah sikap dan tindakan seseorang atau kelompok tertentu yang menggunakan cara-cara kekerasan dalam mengusung perubahan yang dikenal dengan istilah radikalisme. Kelompok radikal umumnya menginginkan perubahan tersebut dalam tempo singkat dan secara drastis serta bertentangan dengan sistem sosial yang berlaku, bahkan bisa mengesahkan tindakan kekerasan untuk melakukannya.

 

Radikalisme pada mulanya berangkat dari verbal atau pendapat, namun terus meningkat hingga menjadi aksi teror, sebab orang yang radikal dapat melakukan cara apapun agar keinginannya tercapai, termasuk meneror pihak yang tidak sepaham dengan mereka. Sebenarnya radikalisme tidak dapat dikaitkan dengan agama tertentu, meskipun di Indonesia lebih banyak dialamatkan ke agama Islam. Pada dasarnya, radikalisme bisa melekat pada semua agama, bukan hanya Islam saja. Salah satu indikatornya adalah tempat ibadah yang dibakar dan dirusak oleh pelaku radikalisme bisa berupa masjid, gereja, pura, klenteng dan rumah ibadah lainnya.

 

4.  Gerakan Nusantara Kebudayaan Lokal (melestarikan dan mengembangkan kebudayaan dan tradisi yang berbasis kepada kearifan lokal)

Gerakan nusantara kebudayaan lokal merupakan salah satu pilar moderasi beragama yang secara teoretis dan praktis dapat menghargai budaya lokal dan tradisi, terutama yang dimasukkan dalam pengamalan keagamaan. Selain itu, kebudayaan lokal juga meliputi berbagai bentuk upaya sosial, ekonomi, budaya, tafsir agama, pendidikan dan sebagainya yang diciptakan untuk membangun kehidupan di dalam masyarakat.

 

orang-orang moderat memiliki kecenderungan bersikap dan berperilaku lebih ramah dalam menghargai tradisi dan budaya lokal dalam perilaku keagamaannya, sejauh tidak bertentangan dengan pokok ajaran agama dan tidak merusak sendi kehidupan bergama.

 

Lalu apa saja bentuk Kegiatan KKN Moderasi Beragama Tahun 2023 dinyatakan dalam Petunjuk Teknis - Juknis KKN Moderasi Beragama Tahun 2023, bahwa keempat gerakan moderasi beragama yang menjadi tema sebelumnya melekat dalam proses pendampingan sebagai core dan spirit dasar dan KKN Moderasi Beragama. Dengan kata lain, keempat tema sebelumnya berjalan dan menjadi spirit berbarengan dengan proses-proses pendampingan, penguatan serta pendampingan masyarakat berbasis potensi (asset) maupun problem solving masyarakat lokal. Selama berjalannya pendampingan dimaksud, mahasiswa peserta KKN Moderasi Beragama menyebarkan spirit moderasi beragama dengan strategi melakukan pendampingan, penguatan serta pemberdayaan masyarakat berbasis potensi (asset) maupun problem solving masyarakat lokal.

 

Adapun pendampingan, penguatan dan pemberdayaan masyarakat berbasis potensi (asset) maupun problem solving disesuaikan dengan dinamika masyarakat lokal yang menjadi destinasi KKN Moderasi Beragama dimaksud. Selain itu, proses pendampingan ini juga didasarkan atas Sumber Daya Manusia (SDM) berbasis kepada fakultas, jurusan, maupun prodi mahasiswa peserta KKN Moderasi Beragama. Seirama dengan perkembangan Perguruan Tinggi Islam Negeri (PTKIN) se-Indonesia, telah memiliki berbagai SDM lintas fakultas, jurusan, maupun prodi yang dibutuhkan masyarakat dalam rangka untuk mendorong maksimalisasi potensi (asset) maupun problem solving bagi peningkatan taraf hidup dan kesejahteraan masyarakat yang menjadi destinasi KKN Moderasi Beragama ini.

 

Adapun kegiatan yang dapat dilakukan dalam KKN Moderasi Beragama dapat dilihat dari lima aspek yang juga menjadi tugas pokok pemerintah daerah, yaitu:

1. Pengembangan kualitas layanan administrasi desa sebagai upaya untuk mewujudkan nilai adil dan maslahat. Beberapa bentuk kegiatan dapat berupa:

a. Pengembangan profit desa

b. Pengembangan website desa khususnya dalam program pelayanan dan informasi

c. Pengembangan SOP layanan administrasi desa

d. Kegiatan lain yang mendukung tercapainya program.

 

2. Pengembangan pemahaman spiritual keagamaan, termasuk melalui media online dan offline, bekerjasama dengan berbagai ormas dan lembaga keagamaan sebagai upaya untuk mewujudkan nilai rahmat dan toleran. Bentuk kegiatan dapat berupa:

a. Peningkatan kualitas sumber daya manusia dalam bidang keagamaan melalui aktivitas dakwah yang penuh kasih sayang dan toleran di masyarakat melalui kegiatan majelis taklim, pengajian rutin, dan seterusnya.

b. Pembinaan rohaniawan Islam di sekolah/madrasah dengan ajaran rahmat dan toleran

c. Litcrasi Information and Communication Technology (ICT) yang memperhatikan pengembangan konten dan bentuk media berbasis ICT bagi masyaralcat, termasuk tokoh masyarakat, adat dan seterusnya untuk menebarkan ajaran moderasi beragama.

d. Peningkatan kualitas pembelajaran dan penyebaran ajaran agama yang moderat di komunitas remaja masjid, madrasah diniyah, dan Taman Pendidikan al-Qur'an (TPQ).

e. Merumuskan program keagamaan bersama masyarakat dan ikut terlibat aktif dalam mengawal berbagai program kegiatan keagaaman dengan mengusung moderasi beragama

f.  Pengembangan destinasi wisata religi desa yang rahmat penuh toleransi.

g. Kegiatan lain yang mendukung tercapainya program.

 

3. Melakukan identifikasi kebutuhan sarana dan prasarana serta mempertimbangkan resiko kerusakan lingkungan, kemudian menindaklanjuti kepada forum dan lembaga yang berkaitan untuk mewujudkan nilai rahmat dan kerjasama. Bentuk kegiatan dapat berupa:

a. Penyiapan dokumen kebutuhan sarana prasarana desa dengan memperhatikan problematika yang dihadapi, potensi yang dimiliki, kearifan lokal yang dijalankan serta ketangguhan dan keberdayaan masyarakat desa.

b. Penyiapan dokumen desa yang rumah lingkungan serta mewujudkan ketangguhan dan keberdayaan masyarakat

c. Penyiapan penggerak desa untuk berbagai kebutuhan masyakarat desa yang tangguh dan berdaya.

d. Penyiapan berbagai rancangan forum dan peraturan desa dalam merencanakan kebutuhan sarana dan prasarana untuk ketangguhan dan keberdayaan masyarakat

e. Kegiatan lain yang mendukung tercapainya program.

 

4. Berperan serta dalam berbagai kegiatan peningkatan kualitas keluarga dan masyarakat yang sejahtera dengan kerjasama lintas kementerian, ormas dan lembaga untuk mewujudkan nilai-nilai adil dan berimbang, rahmat, maslahat dan kerjasama. Bentuk kegiatan dapat berupa:

a. Pembekalan persiapan pra-nikah dan kepemimpinan pemuda dalam rumah tangga.

b. Penyuluhan untuk peningkatan kualitas keluarga sakinah dan sejahtera.

c. Peningkatan kualitas kesehatan masyarakat.

d. Pendidikan dan pelatihan bidang ketahanan pangan.

e. Pembentukan forum tangguh masyarakat terhadap kerawanan yang dihadapi

f.  Peningkatan kualitas produk rumah tangga melalui penguatan akses teknologi tepat guna, keanekaragaman, higinitas, kemasan, efisiensi, dan lainnya.

g. Perluasan jejaring pemasaran produk ekonomi kreatif/ kewirausahaan melalui sarana ICT.

h. Kegiatan lain yang mendukung tercapainya program.

 

5. Mewujudkan generasi muda yang memiliki wawasan kebangsaan yang baik untuk mewujudkan nilai adil dan berimbang, rahmat dan kerjasama. Bentuk kegiatan dapat berupa:

a. Sosialisasi selcaligus implementasi penghormatan terhadap simbol-simbol negara di masyarakat dalam berbagai kegiatan

b. Pelibatan pemuda dalam berbagai kegiatan desa.

c. Penyelenggaraan festival seni dan budaya lokal yang melambangkan moderasi beragama.

d. Menyelenggarakan kegiatan sosial yang melibatkan pemuda lintas agama.

e. Kegiatan lain yang mendukung tercapainya program.

 

Bentuk-bentulc kegiatan di atas dapat dilakukan dengan mengikuti metode yang digunakan. Untuk itu, perlu memaksimalkan potensi (asset) yang dimiliki masyarakat yang maslahat atau mengurai problem solving dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Potensi atau asset akan melahirkan produk-produk unggulan, pendampingan secara kontinyu yang dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat dan meningkatkan kemandirian ekonomi masyarakat.


Selengkapnya silahkan dowload dan baca Petunjuk Teknis atau Juknis KKN Moderasi Beragama Tahun 2023/2024, melalui salinan dokumen yang terdapat di bawah ini.  



Link download Juknis KKN Moderasi Beragama Tahun 2023/2024 (DISINI)

 

Demikian informasi tentang Petunjuk Teknis - Juknis KKN Moderasi Beragama Tahun 2023/2024. Semoga ada manfaatnya.



= Baca Juga =






No comments

Post a Comment

Silahkan Berikan Saran

Info Kurikulum Merdeka

Info Kurikulum Merdeka
Info Kurikulum Merdeka

Search This Blog

Social Media

Facebook  Twitter  Instagram  Google News   Telegram  

Popular Posts



































    Free site counter


































    Free site counter