Buku Panduan Kepala Sekolah dalam Program Sekolah Penggerak

Buku Panduan Kepala Sekolah dalam Program Sekolah Penggerak Tahun 2023

Buku Panduan Kepala Sekolah dalam Program Sekolah Penggerak Tahun 2023 diterbitkan oleh Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi dengan tujuan untuk memberikan gambaran umum bagaimana peran kepala sekolah dalam Program Sekolah Penggerak Angkatan 1-3. Panduan ini diharapkan membantu berbagai pihak dalam implementasi Program Sekolah Penggerak. 

 

Sebagaimana diketahui Program Sekolah Penggerak adalah program pendampingan yang dilakukan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemdikbudristek) kepada Sekolah Penggerak yang terpilih dengan tujuan meningkatkan kualitas hasil belajar peserta didik secara holistik (kemampuan literasi dan numerasi peserta didik serta karakter mulia) untuk mewujudkan Profil Pelajar Pancasila.

 

Pendampingan yang dilakukan oleh Kemdikbudristek berfokus pada peningkatan kualitas kepala sekolah sebagai pemimpin pembelajaran, kemampuan guru untuk melakukan perbaikan kualitas pengajaran, dan kemampuan pengawas sekolah dalam membersamai kepala sekolah dalam meningkatkan kualitas pengajaran dan pembelajaran.

 

Pendampingan ini diharapkan dapat berkesinambungan diwujudkan dengan kepala sekolah dan guru di satuan pendidikan sebagai pelaksana Program Sekolah Penggerak dengan tujuan peningkatan kualitas pengajaran dan pembelajaran.

 

Kemauan dan kemampuan kepala sekolah dan guru untuk belajar dan meningkatkan kemampuan profesional mereka adalah kebutuhan mendasar dalam bertransformasi untuk menghadapi perubahan lingkungan eksternal yang cepat, sehingga sekolah dapat menciptakan keunggulan kompetensi yang berkelanjutan, dan menjadi katalis peningkatan kualitas di sekolah lainnya.

 

Isi Buku Panduan Kepala Sekolah dalam PSP (Program Sekolah Penggerak) Tahun 2023 antara lain membahas terkait Program Sekolah Penggerak,  Pokja Manajemen Operasional Sekolah, Aktivitas Pendampingan Oleh Kepala Sekolah, dan Pendampingan Untuk Kepala Sekolah.

 

Buku ini wajib dipahami terutama oleh kepala sekolah karena mulai tahun ajaran 2023/2024 kegiatadn PMO atau Pokja Manajemen  Operasional akan dilaksanakan secara mandiri oleh sekolah (Kepala sekolah). Sebagaimana diketahui PMO adalah kegiatan pertemuan rutin komite pembelajaran (kepala sekolah, guru, dan pengawas sekolah) di setiap satuan pendidikan yang bertujuan untuk menemukan akar masalah terkait hasil belajar murid dan menentukan solusi penyelesaian masalah. Pelaksanaannya PMO level sekolah juga berfungsi sebagai wadah untuk membangun budaya refleksi di satuan pendidikan dan memantau progress pencapaian tujuan Program Sekolah Penggerak.

 

Untuk mewujudkan transformasi ke arah program pendampingan yang berkelanjutan, sedari tahun pendampingan 2023/2024 akan terlaksana proses transisi untuk kegiatan PMO level sekolah. Proses transisi ini dimulai dari berubahnya tanggung jawab pelaksana dan pelapor PMO level sekolah dari fasilitator ke kepala sekolah khusus untuk sekolah penggerak angkatan 1 dan 2. Hal ini diharapkan agar PMO level  sekolah dapat dilakukan secara rutin dan mandiri oleh sekolah dengan berdasarkan prinsip reflektif dan berfokus pada kebutuhan murid.

 

Dinyatakan dalam Buku Panduan Kepala Sekolah dalam Program Sekolah Penggerak Tahun 2023-2024 bahwa dalam Pelaksanaan PMO level sekolah dilakukan secara berkelanjutan dengan membentuk suatu siklus agar diskusi PMO menjadi kegiatan yang solutif dan berkesinambungan dari waktu ke waktu.

 

Adapun detail tahap PMO level sekolah dijabarkan dengan langkah-langkah sebagai berikut:

1. Sebelum PMO level  sekolah berjalan, kepala sekolah dan guru melakukan refleksi pembelajaran berbasis peserta didik dengan menggunakan beberapa sumber data. Refleksi berbasis data peserta didik ini dilakukan pada PMO pertama dan keempat saja. Contoh pertanyaan pemandu sesi refleksi adalah:

● Bagaimana karakteristik sekolah, termasuk peserta didik, tenaga pendidik, tenaga kependidikan, dan sosial budayanya?

● Apa yang kita harapkan peserta didik pelajari di sekolah?

● Apa visi, misi, dan tujuan sekolah? Apakah sudah sesuai dengan karakteristik sekolah dan harapan kita terhadap pembelajaran peserta didik?

2. Ketika dalam PMO, sekolah (dan FSP) berdiskusi dengan berbagai sumber data yang sudah dikumpul untuk menemukan akar masalah. Proses diskusi mencari akar masalah dilakukan pada PMO pertama dan keempat saja. Hal ini dapat dipantik dengan beberapa contoh pertanyaan di bawahini:

● Apa hal yang menghambat peserta didik belajar di sekolah?

● Apa hal yang menghambat visi, misi, dan tujuan sekolah?

● Bagaimana hal tersebut menghambat visi, misi, dan tujuan sekolah?

● Apa saja akar masalah yang terlihat dalam Rapor Pendidikan sekolah?

3. Dalam PMO Sekolah, kepala sekolah (dan FSP) menentukan topic dan sub topic yang relevan dan dapat mengatasi akar masalah. Pemilihan sub topik maksimal hanya 2 (dua) dan dilakukan pada PMO pertama dan keempat saja.

4. Setelah sub topic ditentukan, sekolah(danFSP) menentukan tindaklanjut dari diskusi subtopic yang disepakati.

5. Setelah tindak lanjut ditentukan, kepala sekolah atau FSP melakukan pelaporan di system SIMPKB

6. Setelah pelaporan, sekolah melakukan implementasi dari solusi dan tindak lanjut yang sudah disepakati selama 6 bulan kedepan

7. Setelah implementasi kepalas ekolah melakukan refleksi dari hasil tindak lanjut yang dilakukan untuk dibawa saat PMO selanjutnya.

8. Pada PMO sekolah 2-3 dan 5-6, kegiatan PMO berisi diskusi dengan fokus pada implementasi dari subtopic yang telah disepakati dan progres tindak lanjut apa yang harus dilanjutkan atau diperbaiki. Ada contoh pertanyaan pemantik dalam refleksi tindak lanjut ini yaitu

● Apa tindak lanjut yang sudah berjalan dengan baik?

● Apa tindak lanjut yang belum berjalan dengan baik?

● Apa kendala yang dihadapi?

● Bagaimana solusi untuk menghadapi kendala yang muncul?

Setelah mengetahui tahap-tahap yang harus dilakukan dalam PMO level Sekolah. Penanggung jawab (pelaksana dan pelapor) PMOlevel sekolah juga harus mengetahui topic dan sub topic yang akan dipilih saat PMO level sekolah sesuai dengan relevansi akar masalah yang dihadapi satuan pendidikan.


Pemilihan topic dan sub topic hanya  dilakukan pada PMO sekolah pertama dan keempat saja dengan maksimal pemilihan subtopik hanya 2 (dua). Hal ini dilakukan dengan tujuan agar pembahasanPMO sekolah dapat berfokus pada hal-hal penting yang dapat mengatasi akar masalah yang terjadi di sekolah.

 

Selengkapnya silahkan download dan baca Buku Panduan Kepala Sekolah dalam Program Sekolah Penggerak Tahun 2023. LINK DOWNLOAD DISINI

 

Demikian informasi tentang Buku Panduan Kepala Sekolah dalam Program Sekolah Penggerak Tahun 2023. Semoga ada manfaatnya.



= Baca Juga =


No comments

Post a Comment

Silahkan Berikan Saran

Info Kurikulum Merdeka

Info Kurikulum Merdeka
Info Kurikulum Merdeka

Search This Blog

Social Media

Facebook  Twitter  Instagram  Google News   Telegram  

Popular Posts



































    Free site counter


































    Free site counter