Jadwal Imsakiyah
Puasa Ramadhan Tahun 2024 (1445 H). Lalu
apa itu Shalat? Shalat memilik banyak makna diantaranya Shalat adalah rukun
Islam yang kedua. Shalat adalah rukun yang paling ditekankan setelah dua
kalimat syahadat. Shalat adalah sarana komunikasi antara seorang hamba dengan
Rabbnya. Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Sesungguhnya apabila
salah seorang diantara menunaikan shalat, maka dia sedang bermunajat (berbisik)
kepad Rabbnya (HR. Al-Bukhâri, Kitab Mawâqîtus Shalât). Dalam hadist Qudsi,
Allâh Azza wa Jalla berfirman : Aku telah membagi ash-shalat (surat al-Fâtihah)
antara Aku dan hamba-Ku menjadi dua macam, dan bagi hamba-Ku apa yang dia
minta. Apabila hamba membaca ‘Segala puji hanya bagi Allâh, Rabb semesta Alam,’
maka Allâh Azza wa Jalla berfirman, ‘Hamba-Ku telah memuji-Ku.’ Jika ia
mengucapkan, ‘Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang, ‘ maka Allâh berfirman ,
‘Hamba-Ku telah memuji-Ku. Jika ia mengucapkan, ‘Yang menguasai hari
pembalasan, ‘maka Allâh berfirman , ‘Hamba-Ku telah memuliakan-Ku. Jika ia
mengucapkan, ‘Hanya kepada-Nya kami beribadah dan hanya kepada-Nya kami
memohon, ‘ maka Allâh berfirman , ‘Inilah bagian bagi Diri-Ku dan hamba-Ku, dan
bagi hamba-Ku adalah apa yang diminta. Dan jika ia mengucapkan, ‘Berilah
petunjuk kepada kami atas jalan yang lurus, yaitu jalan yang telah Engkau beri
kenikmatn bagi yang mengikutinya, bukan jalan yang Engkau murkai dan bukan pula
Engkau sesatkan, ‘ maka Allâh berfirman , ‘Ini bagi hamba-Ku dan bagi hamba-Ku
adalah apa yang dimintanya. [HR. Muslim]
Shalat juga merupakan taman berbagai ibadah. Di dalam taman itu terdapat
tanaman-tanaman yang berpasangan nan indah (dzikir-dzikir yang indah). Takbîr
yang menjadi pembuka shalat; Al-qiyâm
(berdiri) yang pada saat itu seseorang yang sedang shalat membaca Kalâmullâh
(al-Qur’ân); Rukû’, saat ruku’ ini,
seseorang yang sedang shalat mengagungkan Rabbnya. I’tidâl (berdiri dari
ruku’). Momen ini dipenuhi oleh orang yang sedang shalat dengan pujian kepada
Allâh, Sujud, pada saat sujud, orang
yang shalat bertasbîh (berdzikir dengan menyebut kemahasucian Allah k –red)
yang Maha tinggi juga sembari berdo’a kepada-Nya. Qu’ûd (duduk), momen
dipergunakan untuk berdo’a dan membaca tasyahhud. Salam, menjadi penutup
rangkaian kegiatan dalam ibadah shalat.
Shalat bisa membantu orang yang melaksanakannya dalam meraih
perkara-perkara penting dan bisa mencegahnya dari perbuatan-perbuatan keji dan
munkar. Allâh Azza wa Jalla berfirman: “Jadikanlah sabar dan shalat sebagai
penolongmu. dan Sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi
orang-orang yang khusyu’, [Al-Baqarah/2:45]. Dalam firman Surat lainnya: “Bacalah
apa-apa yang diwahyukan kepadamu dari al-Kitâb dan tegakkanlah shalat. Sesungguhnya shalat itu bisa
melarang dari perbuatan-perbuatan keji dan munkar”. [Al-‘Ankabût/29:45]
Shalat merupakan cahaya di dalam hati-hati kaum Mukminin dan juga cahaya
saat kaum manusia dikumpulkan pada hari kiamat untuk mempertanggungjawabkan
amal mereka. Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Shalat adalah cahaya”.[HR.
Muslim]. Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam juga bersabda : “ Barangsiapa
menjaga shalatnya, maka shalat itu akan menjadi cahaya, bukti dan keselamatan
baginya pada hari kiamat”. [HR. Ahmad dalam kitab Musnad, 2/169]
Shalat merupakan (sumber) kebahagiaan jiwa-jiwa kaum Mukminin dan menjadi
penyejuk pandangan (sumber ketenangan) mereka. Nabi Shallallahu ‘alaihi wa
sallam bersabda: “Penyejuk mataku (penenang hatiku) ada pada shalat [HR. Ahmad
dalam kitab Musnad, 3/199]. Shalat adalah penyebab dihapusnya (dosa) kesalahan
dan keburukan. Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Bagaimana menurut
kalian apabila ada sungai di depan pintu salah seseorang di antara kalian, lalu
ia mandi lima kali sehari di sungai tersebut, masihkah ada kotoran yang
tersisa? Para Shahabat g menjawab, “Tidak akan ada kotoran yang tersisa.”
Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam melanjutkan, “Demikianlah perumpamaan
shalat yang lima waktu. Allâh Azza wa Jalla menghapuskan (dosa-dosa) kesalahan-kesalahan
dengan sebab shalat-shalat itu” [HR. Al-Bukhâri dan Muslim]
Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam juga bersabda : “Shalat yang lima waktu
dan shalat Jum’at sampai shalat Jum’at berikutnya sebagai penebus atau
penghapus dosa-dosa yang ada di antaranya selama dosa-dosa besar dijauhi”. [HR.
Muslim] Shalat secara berjama’ah lebih utama 27 derajat daripada shalat
sendirian, sebagaimana diriwayatkan Ibnu ‘Umar Radhiyallahu anhuma dari Nabi
Shallallahu ‘alaihi wa sallam .
Abdullah bin Mas’ûd Radhiyallahu anhu berkata, “Barangsiapa ingin
berjumpaan dengan Allâh Azza wa Jalla (pada hari kiamat) besok sebagai seorang
Muslim, maka hendaknya dia menjaga
shalat lima waktu di tempat yang dikumandangkan adzan untuk shalat lima
waktu tersebut. Karena sesungguhnya Allâh Azza wa Jalla mensyariatkan kepada
Nabi kalian Shallallahu ‘alaihi wa sallam jalan petunjuk, dan sesungguhnya
shalat-shalat ini termasuk jalan petunjuk. Seandainya kalian melaksanakan
shalat (lima waktu) di rumah kalian sebagaimana mutakhallif (orang yang
meninggalkan shalat berjama’ah-red) melaksanakannya di rumah, berarti kalian
telah meninggalkan petunjuk Nabi kalian Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Jika
kalian meninggalkan petunjuk Nabi kalian n maka sungguh kalian pasti akan
tersesat (dari jalan Allâh Azza wa Jalla ). Tidak ada seorangpun yang bersuci
dan menyempurnakan wudhunya, lalu dia pergi ke salah satu masjid dari
masjid-masjid yang ada, kecuali Allâh akan menetapkan atau menuliskan baginya
satu kebaikan pada setiap langkah kakinya, meninggikannya satu derajat dan
menghapuskan satu kesalahan. Sungguh aku telah melihat (di jaman) kami,
tidaklah ada yang meninggalkan shalat lima waktu (secara berjama’ah) kecuali
orang munafik yang telah diketahui (diyakini) kemunafikannya. Dan sungguh
seorang laki-laki (Muslim yang sedang sakit) dibawa (ke masjid) dengan dipapah
dua orang laki-laki sampai ditegakkan di shaf. (Diriwayatkan oleh Imam Muslim)
Khusyu’ dalam shalat yaitu menghadirkan hati serta menjaga pelaksanaan shalat
termasuk penyebab masuk surga. Allâh Azza wa Jalla berfirman: “Sungguh
beruntunglah orang-orang yang beriman, (yaitu) orang-orang yang khusyu’ dalam
shalatnya, dan orang-orang yang menjauhkan diri dari (perbuatan dan perkataan)
yang tiada berguna, dan orang-orang yang menunaikan zakat, dan orang-orang yang
menjaga kemaluannya, kecuali terhadap isteri-isteri mereka atau budak yang
mereka miliki, maka sesungguhnya mereka dalam hal ini tiada tercela.
Barangsiapa mencari yang di balik itu maka mereka itulah orang-orang yang
melampaui batas. Dan orang-orang yang memelihara amanat-amanat (yang
dipikulnya) dan janjinya, dan orang-orang yang memelihara shalatnya. Mereka
itulah orang-orang yang akan mewarisi, (yakni) yang akan mewarisi surga
Firdaus. mereka kekal di dalamnya”. [Al-Mukminûn/23:1-11]. Ikhlas dalam shalat
dan melaksanakannya sebagaimana yang telah dijelaskan dalam as-Sunnah merupakan
dua syarat mendasar diterimanya ibadah shalat. Nabi Shallallahu ‘alaihi wa
sallam bersabda: “Sesungguhnya amal itu tergantung niatnya, dan sesungguhnya
bagi setiap orang hanyalah apa yang diniatkannya. (HR. Al-Bukhari dan Muslim). Juga
sebagaimana sabda Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam : “Shalatlah kalian
sebagimana kalian melihat aku shalat” [HR. Al-Bukhâri]
Lalu Apa itu Ramadhan ? Ramadhan dikenal juga dengan sebutan bulan puasa,
bulan suci bagi kaum muslim. Bulan suci Ramadhan merupakan kesempatan bagi
setiap hamba Allah untuk lebih meningkatkan ketakwaan, dikarenakan bulan ini
memiliki beberapa keutamaan atau manfaat seperti berikut ini: Ramadhan Bulan
Diturunkannya Al-Qur’an. Ramadhan merupakan syahrul Quran (bulan Al-Quran).
Diturunkannya Al-Quran pada bulan Ramadhan menjadi bukti nyata atas kemuliaan
dan keutamaan bulan Ramadhan. Allah Swt berfirman yang artinya : “Bulan
Ramadhan adalah (bulan) yang didalamnya diturunkan Al-Quran, sebagai petunjuk
bagi manusia dan penjelasan-penjelasan petunjuk tersebut dan pembeda (antara
yang benar dan yang batil).” (QS. Al-Baqarah: 185). Pada ayat lain Allah Swt berfirman yang artinya:
“Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al-Quran) pada malam qadar” (QS.
Al-Qadar: 1). Dan banyak ayat lainnya yang menerangkan bahwa Al-Quran
diturunkan pada bulan Ramadhan. Itu sebabnya bulan Ramadhan dijuluki dengan
nama syahrul quran (bulanAl-Quran).
Bulan Ramadahan merupakan Penuh Keberkahan. Bulan ini disebut juga dengan
bulan syahrun mubarak. Hal ini adalah berdasarkan pada dalil hadist Nabi
Rasulullah SAW yang artinya :”Sungguh telah datang kepada kalian bulan yang
penuh berkah. Pada bulan ini diwajibkan puasa kepada kalian..” (HR. Ahmad,
An-Nasa’i dan Al-Baihaqi). Dan juga bahwa setiap ibadah yang dilakukan di bulan
Ramadhan, maka Allah akan melipat gandakan pahalanya.
Dan di dalam bulan penuh kemuliaan dan keberkahan ini maka tidak hanya
keberkahan di dalam menuai pahala, namun banyak keberkahan lainnya. Puasa
ditinjau dari aspek ekonomi, maka Ramadhan memberi keberkahan ekonomi bagi para
pedagang dan lainnya. Bagi fakir miskin, Ramadhan membawa keberkahan
tersendiri. Pada bulan ini seorang muslim sangat digalakkan dan disunnah untuk
berinfaq dan bersedekah di bulan ramadhan kepada mereka. Bahkan diwajibkan
membayar zakat fitrah untuk mereka.
Kemuliaan bulan ramadhan salah satunya adalah dengan hadirnya malam penuh
kemuliaan dan keberkahan di salah satu malam pada malam-malam terakhir dan
ganjil di bulan ramadhan yaitu malam lailatul qodar. Pada bulan ramadhan
terdapat suatu malam yang lebih baik dari seribu bulan yaitu lailatul qadar
(malam kemuliaan). Pada malam inilah yaitu 10 hari terakhir di bulan Ramadhan
adalah saat diturunkannyaAlQur’anul Karim.
Allah Ta’ala berfirman yang artinya :”Sesungguhnya Kami telah menurunkannya
(Al Quran) pada lailatul qadar (malam kemuliaan). Dan tahukah kamu apakah malam
kemuliaan itu? Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu
bulan.”(QS.AlQadr:1-3).
Bulan Ramadhan Bulan Pengampunan Dosa Maghfirah. Allah Ta’ala menyediakan
Ramadhan sebagai fasilitas penghapusan dosa selama kita menjauhi dosa besar.
Nabi saw bersabda yang artinya: ”Shalat lima waktu, Jumat ke Jumat dan Ramadhan
ke Ramadhan menghapuskan dosa-dosa di antara masa-masa itu selama dosa-dosa
besar dijauhi”. (HR. Muslim).
Melalui berbagai aktifitas ibadah di bulan Ramadhan Allah Swt menghapuskan
dosa kita. Di antaranya adalah puasa Ramadhan, sebagaimana sabda Nabi Saw yang
artinya : “Barangsiapa yang berpuasa Ramadhan karena penuh keimanan dan
mengharap pahala dari Allah Swt, maka diampuni dosa-dosanya yang telah
lalu”.(HR.Bukhari dan Muslim).
Begitu pula dengan melakukan shalat malam (tarawih, witir dan tahajud) pada
bulan Ramadhan dapat menghapus dosa yang telah lalu, sebagaimana sabda Nabi SAW
yang artinya : “Barangsiapa yang berpuasa yang melakukan qiyam Ramadhan (shalat
malam) dengan penuh keimanan dan mengharap pahala dari Allah Swt, niscaya
diampuni dosa-dosanya yang telah lalu.”(HR.BukharidanMuslim).
Memasuki bulan Ramadhan tahun 2024
(1445 H) admin akan berbagi Jadwal Shalat dan Jadwal Imsakiyah Ramadhan 2024 (1445 H). Untuk Anda yang membutuhkan, berikut kumpulan link downloaod Jadwal Imsakiyah Ramadhan
Tahun 1445 H (2024 M) untuk bebrerapa kota
besar yang ada di Indonesia.
Setelah Anda Mengetahui Jadwal Imsakiyah Puasa Ramadhan Tahun 2024.
Selanjutnya Anda juga tentunya harus mengetahui amalan utama di bulan Ramadhan.
Berikut beberapa amalan utama di bulan Ramadhan;
1.
Membaca Al-Qur'an Membaca Al-Qur'an menjadi kegiatan yang sangat dianjurkan,
terutama di bulan Ramadan. Di dalam periode ini, membaca satu juz Al-Qur'an
setiap harinya menjadi suatu ibadah yang dapat mengumpulkan pahala. Selain meningkatkan keterampilan membaca
Al-Qur'an, tindakan ini juga membawa keberkahan, dan memudahkan proses
menghafal ayat-ayat suci. Ketika terlibat dalam membaca Al-Qur'an, sangat
dianjurkan untuk memahami tafsir atau makna dari setiap ayat.
2.
Melaksanakan Shalat Tarawih. Salat Tarawih (kadang-kadang disebut Teraweh,
Taraweh, atau Tarwih) adalah salat sunah yang dilakukan khusus hanya pada bulan
Ramadan. Tarawih dalam bahasa Arab adalah bentuk jamak dari تَرْوِيْحَةٌ yang
diartikan sebagai "waktu sesaat untuk istirahat". Waktu pelaksanaan
salat sunah ini adalah selepas salat Isya dan biasanya dilakukan secara
berjamaah di masjid.
3.
Melakukan Salat Malam (Tahajud) Salat tahajud menjadi salah satu pilihan ibadah
yang dapat ditingkatkan selama bulan Ramadan. Kegiatan ini bisa dilakukan
secara individu atau bersama keluarga. Jika belum terbiasa, bulan Ramadan dapat
menjadi momen yang tepat untuk membiasakan diri melaksanakan salat malam.
Setelah bulan Ramadan berakhir, diharapkan kegiatan ini dapat dilanjutkan
secara rutin.
4.
Mendengarkan Kuliah Agama Di samping membaca Al-Qur'an, mendengarkan kuliah
agama dari para ustaz dan ulama juga dapat menjadi kegiatan bermanfaat di bulan
Ramadan. Tidak hanya meredakan hati, mendengarkan tausiyah juga dapat
meningkatkan pemahaman tentang ajaran agama yang bisa diaplikasikan dalam
kehidupan sehari-hari.
5.
Beramal dengan Sedekah Meningkatkan kegiatan amal kebajikan, seperti memberikan
sedekah kepada fakir miskin dan anak yatim piatu, menjadi salah satu bentuk
ibadah yang dapat dilakukan di bulan puasa. Sedekah tidak selalu harus dalam
jumlah besar; setiap niat tulus untuk membantu sesama akan membawa kebaikan.
Sebaiknya, pilihlah penerima sedekah yang berada di sekitar, seperti tetangga
atau jiran.
6.
Melakukan I'tikaf di Masjid Iktikaf, yaitu berdiam diri di dalam masjid atau
musala, dapat dijadikan sebagai aktivitas ibadah di bulan Ramadhan. I'tikaf
biasanya dilakukan pada 10 hari terakhir Ramadan. Selama beriktikaf, dianjurkan
untuk melakukan zikir, istighfar, membaca Al-Qur'an, dan berdoa untuk kebaikan.
Kegiatan ibadah ini dapat diikuti baik oleh laki-laki maupun perempuan.
Berikut ini Jadwal Imsakiyah Puasa Ramadhan Tahun 2024 untuk beberapa kota besar serta Kabupaten Kota di seluruh Indonesia.
Jadwal Imsakiyah Puasa
Ramadhan Tahun 2024 untuk wilayah Banda Aceh (Aceh)
Jadwal Imsakiyah Puasa
Ramadhan Tahun 2024 untuk wilayah Medan (Sumatera Utara)
Jadwal Imsakiyah Puasa
Ramadhan Tahun 2024 untuk wilayah Padang (Sumatra Barat)
Jadwal Imsakiyah Puasa
Ramadhan Tahun 2024 untuk wilayah Pekanbaru (Riau)
Jadwal Imsakiyah Puasa
Ramadhan Tahun 2024 untuk wilayah Jambi
Jadwal Imsakiyah Puasa
Ramadhan Tahun 2024 untuk wilayah Palembang (Sumatra Selatan)
Jadwal Imsakiyah Puasa
Ramadhan Tahun 2024 untuk wilayah Bengkulu
Jadwal Imsakiyah Puasa
Ramadhan Tahun 2024 untuk wilayah Bandar Lampung (Lampung)
Jadwal Imsakiyah Puasa
Ramadhan Tahun 2024 Kemenag untuk wilayah BandarLampung (Lampung)
Jadwal Imsakiyah Puasa
Ramadhan Tahun 2024 untuk wilayah Kepulauan Pangkalpinang (Bangka Belitung)
Jadwal Imsakiyah Puasa
Ramadhan Tahun 2024 untuk wilayah Kepulauan Tanjungpinang (Kepulauan Riau)
Jadwal Imsakiyah Puasa
Ramadhan Tahun 2024 Kota Jakarta imsakiyah Kota Jakarta
Jadwal Imsakiyah Puasa
Ramadhan Tahun 2024 untuk Kota Serang (Banten)
Jadwal Imsakiyah Puasa
Ramadhan Tahun 2024 Kemenag untuk Pandeglang (Banten) imsakiyah
Jadwal Imsakiyah Puasa
Ramadhan Tahun 2024 untuk Bandung (Jawa Barat)
Jadwal Imsakiyah Puasa
Ramadhan Tahun 2024 untuk Semarang (Jawa Tengah)
Jadwal Imsakiyah Puasa
Ramadhan Tahun 2024 untuk Yogyakarta (DIY)
Jadwal Imsakiyah Puasa
Ramadhan Tahun 2024 untuk wilayah Surabaya (Jawa Timur)
Jadwal Imsakiyah Puasa
Ramadhan Tahun 2024 untuk wilayah Denpasar (Bali)
Jadwal Imsakiyah Puasa
Ramadhan Tahun 2024 untuk wilayah Mataram (Nusa Tenggara Barat)
Jadwal Imsakiyah Puasa
Ramadhan Tahun 2024 untuk wilayah Kupang (Nusa Tenggara Timur)
Jadwal Imsakiyah Puasa
Ramadhan Tahun 2024 untuk wilayah Pontianak (Kalimantan Barat)
Jadwal Imsakiyah Puasa
Ramadhan Tahun 2024 untuk wilayah Palangka Raya (Kalimantan Tengah)
Jadwal Imsakiyah Puasa
Ramadhan Tahun 2024 untuk Banjarmasin (Kalimantan Selatan)
Jadwal Imsakiyah Puasa
Ramadhan Tahun 2024 untuk wilayah Samarinda (Kalimantan Timur)
Jadwal Imsakiyah Puasa
Ramadhan Tahun 2024 untuk wilayah Tanjung Selor (Kalimantan Utara)
Jadwal Imsakiyah Puasa
Ramadhan Tahun 2024 untuk wilayah Manado (Sulawesi Utara)
Jadwal Imsakiyah Puasa
Ramadhan Tahun 2024 untuk wilayah Sulawesi Tengah – Palu.
Jadwal Imsakiyah Puasa
Ramadhan Tahun 2024 untuk wilayah Makassar (Sulawesi Selatan)
Jadwal Imsakiyah Puasa
Ramadhan Tahun 2024 Sihat Kemenag untuk wilayah Kendari (Sulawesi Tenggara)
Jadwal Imsakiyah Puasa
Ramadhan Tahun 2024 untuk wilayah Gorontalo
Jadwal Imsakiyah Puasa Ramadhan Tahun 2024 wilayah Mamuju (Sulawesi Barat)
Jadwal Imsakiyah Puasa
Ramadhan Tahun 2024 untuk wilayah Ambon (Maluku)
Jadwal Imsakiyah Puasa Ramadhan Tahun 2021 untuk wilayah Ternate (Maluku Utara)
Jadwal Imsakiyah Puasa
Ramadhan Tahun 2024 untuk wilayah Manokwari (Papua Barat)
Jadwal Imsakiyah Puasa
Ramadhan Tahun 2024 untuk wilayah Mimika (Papua)
Jadwal Imsakiyah Puasa
Ramadhan Tahun 2024 untuk wilayah Jayapura (Papua)
Serta Jadwal Imsakiyah Puasa
Ramadhan Tahun 2024 Kab/Kota atau Provinsi Daerah lainnya dengan cara memilih
tempat dimana Anda tinggal, Insya Alah apilkasi akan menyesuaikan secara
otomtasi.
Demikian posting tentang Jadwal Shalat dan Jadwal Imsakiyah Ramadhan 2024 (1445 H) Kota Jakarta dan Kota Besar Lainnya di Indonesia. Semoga ada manfaatnya, terima kasih. Selamat menjalan ibadah puasa. ainamulyana.com
No comments
Post a Comment