Rincian Formasi Kebutuhan CPNS dan PPPK Kabupaten Sidenreng Rappang (Sidrap) Tahun 2024. Jumlah total formasi kebutuhan aparatur sipil negara (ASN) pada tahun 2024 adalah 2.302.453, yang terdiri dari kuota Formasi kebutuhab Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) bagi lulusan baru sebanyak 690.822 dan kuota formasi kebutuhan ASN Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) mencapai 1.605.694.
Kabupaten Sidenreng Rappang (Sidrap)
adalah salah satu kabupaten di provinsi Sulawesi Selatan, Indonesia. Ibu kota
kabupaten ini terletak di Pangkajene Sidenreng. Kabupaten Sidenreng Rappang
memiliki luas wilayah 1.102,10 km2 dan berpenduduk sebanyak 326.330 jiwa, pada
akhir tahun 2023.
Berdasarkan Lontara’ Mula Ri
Timpakenna Tana’e Ri Sidenreng, dikisahkan tentang seorang raja bernama
Sangalla. Ia adalah seorang raja di Tana Toraja. Konon, Sangalla memiliki
sembilan orang anak yaitu La Maddarammeng, La Wewanriru, La Togellipu, La
Pasampoi, La Pakolongi, La Pababbari, La Panaungi, La Mampasessu, dan La
Mappatunru. Sebagai saudara sulung, La Maddaremmeng selalu menekan dan
mengintimidasi kedelapan adik-adiknya, bahkan daerah kerajaan adik-adiknya ia
rampas semua. Karena semua adiknya tidak tahan lagi dengan perlakuan kakaknya,
mereka pun sepakat meninggalkan Tana Toraja.
Karena perjalanan yang
melelahkan, mereka kehausan lalu mencari jalan ke tepi genangan air di pinggir
danau. Namun, danau itu ternyata berada di hutan yang lebat, sehingga sulit
bagi mereka untuk mencapainya. Karena harus menembus semak belukar yang lebat,
mereka pun sirenreng-renreng (saling berpegangan tangan).Sesampainya di sana,
mereka minum sepuas-puasnya dan duduk beristirahat kemudian mandi. Setelah itu,
mereka berdiskusi bertukar pikiran tentang nasib yang mereka jalani. Akhirnya,
mereka sepakat untuk bermukim di tempat itu. Di sanalah mereka memulai
kehidupan baru untuk bertani, berkebun, menangkap ikan, dan beternak. Semakin
hari, pengikut-pengikutnya pun semakin banyak. Tempat itulah yang kemudian
dikenal “Sidenreng“, yang berasal dari kata sirenreng-renreng mencari jalan ke
tepi danau, dan danau itulah yang sekarang dikenal dengan danau Sidenreng. Dari
situ, terbentuk kerajaan Sidenreng.
Menurut sejarah, Sidenreng
Rappang awalnya terdiri dari dua kerajaan, masing-masing Kerajaan Sidenreng dan
Kerajaan Rappang. Kedua kerajaan ini sangat akrab. Begitu akrabnya, sehingga
sulit ditemukan batas pemisah. Bahkan dalam urusan pergantian kursi kerajaan,
keduanya dapat saling mengisi. Seringkali pemangku adat Sidenreng justru
mengisi kursi kerajaan dengan memilih dari komunitas orang Rappang. Begitu pula
sebaliknya, bila kursi Kerajaan Rappang kosong, mereka dapat memilih dari
kerajaan Sidenreng. Itu pula sebabnya, sulit untuk mencari garis pembeda dari
dua kerajaan tersebut. Dialek bahasanya sama, bentuk fisiknya tidak beda,
bahasa sehari-harinya juga mirip. Kalaupun ada perbedaan yang menonjol, hanya
dari posisi geografisnya saja. Wilayah Rappang menempati posisi sebelah Utara,
sedangkan kerajaan Sidenreng berada di bagian Selatan.
Kedua kerajaan tersebut
masing-masing memiliki sistem pemerintahan sendiri. Di kerajaan Sidenreng
kepala pemerintahannya bergelar Addatuang. Pada pemerintahan Addatuang,
keputusan berasal dari tiga sumber yaitu, raja, pemangku adat dan rakyat.
Sedangkan di Kerajaan Rappang rajanya bergelar Arung Rappang dan menyandarkan
sendi pemerintahanya pada aspirasi rakyat. Demokrasi sudah terlaksana pada
setiap pengambilan kebijakan. Demokrasi bagi kerajaan Rappang adalah sesuatu
yang sangat penting, salah satu bentuk demokrasinya adalah penolakan
diskriminasi gender. Perbedaan gender tidak menjadi masalah, khususnya bagi
kaum wanita untuk meniti karier sebagaimana layaknya kaum pria. Buktinya,
adalah emansipasi wanita sudah ditunjukkan dengan seorang perempuan yang menjadi
rajanya, yaitu Raja Dangku, raja kesembilan yang terkenal cerdas, jujur, dan
pemberani. Wanita yang kemudian dikenal sukses menjalankan roda pemerintahan di
zamannya.
Kabupaten Sidenreng Rappang
terletak di diantara 30°43’ – 40°09’ Lintang Selatan dan 119°041’ – 120°010’
Bujur Timur. Kabupaten Sidenreng Rappang terletak pada ketinggian antara 10 m –
3.000 m dari permukaan laut (Mdpl) dengan puncak tertinggi berada di Gunung
Botto Tallu (3.086 Mdpl). Keadaan Topografi wilayah di daerah ini sangat bervariasi
berupa wilayah datar seluas 879.85 km² (46.72%), berbukit seluas 290.17 km²
(15.43%) dan bergunung seluas 712.81 km2 (37.85%). Wilayah datar berada di
bagian selatan dan barat. Wilayah perbukitan berada di bagian utara dan timur
terutama di Kecamatan Pitu Riawa dan Kecamatan Pitu Riase. Di wilayah dataran
rendah terdapat dua danau yaitu Danau Tempe dan Danau Sidenreng.
Pada wilayah Kabupaten Sidenreng Rappang, terdapat 38 sungai yang mengaliri berbagai Kecamatan. Di Kecamatan Panca Lautang terdapat 6 (enam) aliran sungai sepanjang 33,75 Km, Kecamatan Tellu Limpoe dengan panjang 18 Km, Kecamatan Watang Pulu dengan panjang 39 Km, Kecamatan Baranti dengan panjang 15 Km, Kecamatan Panca Rijang dengan panjang 19,55 Km, Kecamatan Kulo dengan panjang 25,7 Km, Kecamatan Maritengngae dengan panjang 5 Km, Kecamatan Dua Pitue dengan panjang 68,46 Km sehingga merupakan Kecamatan yang memiliki aliran sungai terpanjang di Kabupaten Sidenreng Rappang. Sedangkan di Kecamatan Pitu Riawa dengan panjang 7,5 Km. Sejumlah sungai besar yang ada di Kabupaten Sidenreng Rappang antara lain Sungai Bila, Sungai Bulucenrana, Sungai Betao, Sungai Sidenreng, Sungai Bulete dan lainnnya.
Berikut ini Salinan Rincian Formasi Kebutuhan CPNS dan CPPPK Kabupaten Sidenreng Rappang (Sidrap) Tahun 2024 berdasarkan SPJM yang dibuat pemerintah Kabupaten Sidenreng Rappang
Link download Formasi CPNS dan PPPK Tahun 2024
Demikian informasi tentang Rincian Formasi Kebutuhan CPNS dan PPPK Kabupaten Sidenreng Rappang (Sidrap) Tahun 2024.
Semoga menjadi salah satu bahan pertimbangan bagi Anda yang akan mandaftar CPNS
dan PPPK Tahun 2024.
No comments
Post a Comment