Rincian Formasi CPNS Kota Bitung Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2024 terdapat pada Lampiran Kepmenpan RB Nomor 293 Tahun 2024. Pertimbangan diterbitkannya Keputusan Menteri PANRB Nomor 293 Tahun 2024 tentang Penetapan Kebutuhan Pegawai Negeri Sipil Di Lingkungan Instansi Pemerintah adalah bahwa untuk mendukung kelancaran pelaksanaan tugas dan pelayanan kepada masyarakat, meningkatkan kapasitas organisasi, dan mempercepat pencapaian tujuan strategis nasional dipandang perlu menambah Pegawai Negeri Sipil di Instansi Pemerintah.
Sebelum Anda membaca Rincian Formasi CPNS Kota Bitung Provinsi
Sulawesi Utara Tahun 2024. Mari kita mengenal Kota Bitung Provinsi Sulawesi
Utara. Kota Bitung adalah salah satu kota di provinsi Sulawesi Utara,
Indonesia. Kota Bitung terletak di timur laut Tanah Minahasa. Wilayah Kota
Bitung terdiri dari wilayah daratan yang berada di kaki gunung Dua Saudara dan
sebuah pulau yang bernama Lembeh.
Banyak penduduk Kota Bitung
yang berasal dari suku Sangir, sehingga kebudayaan yang ada di Bitung tidak
terlepas dari kebudayaan yang ada di wilayah Nusa Utara tersebut. Kota Bitung
merupakan kota industri, khususnya industri perikanan. Jumlah penduduk kota
Bitung pada akhir tahun 2023 berjumlah 219.063 jiwa.
Menurut cerita sejarah, nama
Bitung diambil dari nama sebuah pohon ( Barringtonia asiatica (L) yang banyak
tumbuh di daerah utara Jazirah Pulau Sulawesi. Penduduk yang pertama yang
memberikan nama Bitung adalah Dotu Simon Tudus yang dalam bahasa daerah disebut
dengan Si Kitare Tumani atau Pemipin Perombak Pertama. Ketika itu Para Perompak
dari Negeri Mindano sering datang dan bersembunyi di tempat tersebut. Pada saat
itu Negeri Minahasa juga sedang sibuk mempertahakan perbatasan dari arah
Selatan sehingga Ospor Palenkahu selaku pemimpin di Tonsea mengadakan sayembara
siapa ya berani untuk menumpas para Perompak tersebut. Kemudian terpilih Pemuda
yang mempunyai pengetahuan yang luar biasa bernama Dotu Simon Tudus ia tidak
sendirian tetapi pada saat itu dia juga mengajak juga sahabatnya Dotu Xaverius
Dotulong yang terkenal juga memiliki kemampuan yang sangat luar biasa. Mereka
berdua dengan mudahnya menumpas para Perompak dari Mindano dan sebagai imbalan
tempat tersebut diberikan kepada Dotu Simon Tudus sebagai harta pusakanya dan
sebai imbalan jasa dari temannya Dotu Fransiskus Xaverius Dotulong yang berjasa
membantu maka diberikan separuh dari Pulau yang tepat berada di depan Pesisir
Pantai (Sekarang diberi nama Pulau Lembeh) dan beberapa bagian dari tanah
pusaka tersebut.
Dotu Simon Tudus yang lelah
mengolah dan menanam Pohon-pohon Kelapa merasa lelah dan tidur di bawah sebuah
Pohon Bitung yang sudah sangat Tua dan Besar di dalam tidurnya dia mendapat
Penglihatan di Pohon Tersebut datang hinggap berbagai macam burung-burung dari
yang berukuran besar sampai yang terkecil, tersadar dari mimpinya Dotu Simon
Tudus paham di tanah yang diberikan secara adat miliknya akan banyak kedatangan
orang-orang dari berbagai asal yang akan menduduki bahkan mengakui serta
memutarbalikan sejarah demi merampas hak dari tanah pusakanya dengan ini Dotu
Simon Tudus memberikan nama Bitung yang nantinya menjadi Negeri Bitung..
Dotu Simon Tudus menetap dan
juga terus merombak tanah-tanah yang disebut Tumani atau Merombak Tanah.
Anak-anak dari Simon Tudus ada yang sudah dibetikan Pusaka atau Budel di Kaima
desa asal dari Dotu Simon Tudus namun salah satu anak perempuanya bernama Mitji
Tudus diberikan Pusaka atau Budel atas tanah adat yang sekarang menjadi Negeri
Bitung. Kemudian kawin dengan bernarga Oley Kemudian anak mereka Kawin dengan
Martinus Langelo dan anak tertuanya adalah Leindert Langelo yang lebih di kenal
dengan panggilan Singal atau opa Singal oleh keturunannya.
Pengertian kata Dotu adalah
orang yang dituakan atau juga bisa disebut sebagai gelar kepemimpinan pada saat
itu, sama seperti penggunaan kata Datuk bagi orang-orang yang ada di Sumatra,
mereka membuka serta menggarap daerah tersebut agar menjadi daerah yang layak
untuk ditempati, mereka semua berasal dari Suku Minahasa, etnis Tonsea.
Daerah pantai yang baru ini
ternyata banyak menarik minat orang untuk datang dan tinggal menetap sehingga
lama kelamaan penduduk Bitung mulai bertambah. Sebelum menjadi kota, Bitung
hanyalah sebuah desa yang dipimpin oleh Hendrikus Langelo(Opo Langi) adik dari
Martinus Langelo(Pewaris sah dari Dotu Simon Tudus sebagai Hukum Tua (Lurah)
pertama desa Bitung dan memimpin selama kurang lebih 25 tahun, yang pada saat
itu Desa Bitung adalah termasuk dalam Kecamatan Kauditan.
Dari Sekitar tahun 1940-an,
para pengusaha perikanan yang mengusahakan Laut Sulawesi tertarik dengan
keberadaan Bitung dibandingkan Kema (di wilayah Kabupaten Minahasa Utara
sekarang) yang dulunya merupakan pelabuhan perdagangan, karena menurut
pandangan mereka Bitung lebih strategis dan bisa dijadikan pelabuhan pengganti
Kema. Seiring dengan perkembangan, Bitung sebagai suatu kawasan yang strategis
serta jumlah penduduk yang semakin bertambah. dengan pesatnya sekarang, maka
Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 1975 tanggal 10 April 1975
Bitung diresmikan sebagai Kota Administratif pertama di Indonesia.[butuh
rujukan]
Lambang daerah Kota Bitung
diatur dalam Peraturan Daerah Kota Bitung Nomor 1 Tahun 1991. Bentuk dasar dari
lambang daerah Kota Bitung adalah segi lima dengan warna dasar biru laut dan
garis pinggir berwarna merah. Di dalam segilima terdapat gambar setangkai daun
pohon bitung berwarna hijau sebanyak 17 helai yang dihubungkan oleh 8 lingkaran
kecil bergaris pinggir hitam.
Di dalam segi lima juga
terdapat setangkai mayang kelapa yang belum mekar berjumlah 45 berwarna kuning
emas. Pada bagian tengah dari segilima terdapat sketsa yang bergambarkan
sepasang ikan berwarna perak, seekor burung Manguni berwarna hitam dan gunung
Dua Saudara yang berwarna hijau. Bagian tengah lambang juga bergambar sebuah
jangkar berwarna perak, sebuah bangunan industri, kantor pemerintahan, dan
bangunan perdagangan. Tulisan Kota Bitung berada di bagian bawah lambang pada
bagian dalam pita putih dengan garis pinggir merah.[6]
Kota Bitung terletak pada
posisi geografis di antara 1° 23' 23" - 1° 35' 39" LU dan 125° 1'
43" -1 25° 18' 13" BT.[butuh rujukan] Luas wilayah Kota Bitung adalah
313,5 km2.[7] Wilayah daratan Kota Bitung seluas 304 km2.
Adapun Batas wilayah adalah sebalah
Utara dengan Kabupaten Minahasa Utara, sebalah Timur dengan Laut Maluku,
sebelah Selatan dengan Laut Maluku, sebalah Barat dengan Kabupaten Minahasa
Utara.
Dari aspek topografis,
sebagian besar daratan Kota Bitung berombak berbukit 45,06%, bergunung 32,73%,
daratan landai 4,18% dan berombak 18,03%. Di bagian timur mulai dari pesisir
pantai Aertembaga sampai dengan Tanjung Merah di bagian barat, merupakan
daratan yang relatif cukup datar dengan kemiringan 0-150, sehingga secara fisik
dapat dikembangkan sebagai wilayah perkotaan, industri, perdagangan dan jasa.
Di bagian utara keadaan
topografi semakin bergelombang dan berbukit-bukit yang merupakan kawasan
pertanian, perkebunan, hutan lindung, taman margasatwa dan cagar alam. Di
bagian selatan terdapat Pulau Lembeh yang keadaan tanahnya pada umumnya kasar
ditutupi oleh tanaman kelapa, hortikultura dan palawija. Disamping itu memiliki
pesisir pantai yang indah sebagai potensi yang dapat dikembangkan menjadi
daerah wisata bahari.
Berikut ini Sainan Rincian Formasi CPNS Kota Bitung Provinsi
Sulawesi Utara Tahun 2024
Link download Lat Soal CPNS 2024
Demikian informasi tentang Rincian Formasi CPNS Kota Bitung Provinsi
Sulawesi Utara Tahun 2024. Semoga ada manfaatnya.
No comments
Post a Comment