Persoalaan pendidikan di Indonesia tak kunjung selesai, setelah terbitnya Permendikdasmen Nomor 1 Tahun 2025 tentang Redistribusi Guru ASN di Sekolah Swasta membuat banyak guru honorer swasta yang resah karena mereka khawatir akan tergeser oleh guru-guru ASN yang akan ditempatkan di sekolah Swasta.
Lahirnya Permendikdasmen Nomor 1 Tahun 2025 Tentang Penempatan
atau Redistribusi Guru ASN di Sekolah Swasta disambut baik oleh para
pengelola sekolah swasta namun menimbulkan keresahan para guru honorer swasta.
Meraka khawatir posisinya diisi ASN dan akhirnya di PHK oleh yayasan.
Keresahan para guru honorer di sekolah swasta dengan terbitnya Permendikdasmen Nomor 1 Tahun 2025 Tentang Penempatan atau Redistribusi Guru ASN Pada Satuan Pendidikan Yang Diselenggarakan Oleh Masyarakat sangatlah wajar. Karena bersamaan dengan diterbitnya Permendikdasmen Nomor 1 Tahun 2025 pemerintahan terus memperpanjang pendaftaran ASN PPPK untuk mereka yang sudah terdata dalam pangkalan data BKN. Mereka khawatir supply guru ASN yang membengkak mengakibatkan guru ASN tersebut ditempatkan di sekolahnya sehingga para guru swasta di sekolah tersebut yang belum dapat mendaftar ASN akan tersingkirkan.
Lalu apa sebanarnya pertimbangan dan isi Permendikdasmen Nomor 1 Tahun 2025 Tentang Penempatan atau Redistribusi Guru ASN di Sekolah Swasta. Tujuan utama dari peraturan ini sangan baik yakni dalam rangka meningkatkan layanan dan mutu pendidikan pada satuan pendidikan yang diselenggarakan oleh masyarakat, perlu dilakukan penataan kuantitas guru di seluruh wilayah Indonesia.
Untuk penataan kuantitas
guru, perlu mengatur mengenai redistribusi guru Aparatur Sipil Negara pada satuan
pendidikan yang diselenggarakan oleh masyarakat tersebut maka dipandang perlu
diterbitlkannya Permendikdasmen Nomor 1 Tahun 2025 Tentang Penempatan atau Redistribusi
Guru Aparatur Sipil Negara Pada Satuan Pendidikan Yang Diselenggarakan Oleh
Masyarakat.
Dinyatakan dalam Permendikdasmen Nomor 1 Tahun 2025 Tentang Penempatan
atau Redistribusi Guru ASN (Aparatur Sipil Negara) Pada Satuan Pendidikan Yang
Diselenggarakan Oleh Masyarakat bahwa Guru ASN terdiri atas: Guru PNS; dan Guru
PPPK. Guru ASN baik PNS maupun PPPK dapat diredistribusi atau ditempatkan pada Satuan
Pendidikan yang diselenggarakan oleh masyarakat.
Penempatan atau Redistribusi
Guru ASN mempertimbangkan data kebutuhan Guru pada Satuan Pendidikan yang diselenggarakan
oleh Pemerintah Daerah dan masyarakat yang diperoleh dari data pokok pendidikan
Kementerian.
Apa saja kriteria guru ASN
(PNS maupun PPPK) yang dapat sekolah swasta? Guru PNS yang diredistribusi atau
ditempatkan di sekolah swasta harus memenuhi kriteria sebagai berikut:
a.
memiliki kualifikasi akademik paling rendah sarjana (S-1) atau diploma empat (D-IV)
dari perguruan tinggi dan program studi yang terakreditasi;
b.
memiliki pangkat paling rendah penata muda tingkat I, golongan ruang III/b;
c.
memiliki hasil penilaian kinerja Guru dengan sebutan paling rendah Baik selama
2 (dua) tahun terakhir untuk setiap unsur penilaian;
d.
sehat jasmani, rohani, dan bebas narkotika, psikotropika, dan zat adiktif
lainnya berdasarkan surat keterangan dari rumah sakit pemerintah;
e.
tidak pernah dikenai hukuman disiplin sedang dan/atau berat sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan; dan
f.
tidak sedang menjadi tersangka, terdakwa, atau tidak pernah menjadi terpidana.
Guru PPPK yang diredistribusi
harus memenuhi kriteria sebagai berikut:
a.
memiliki kualifikasi akademik paling rendah sarjana (S-1) atau diploma empat (D-IV)
dari perguruan tinggi dan program studi yang terakreditasi;
b.
memiliki jenjang jabatan paling rendah Guru ahli pertama;
c.
memiliki hasil penilaian kinerja Guru dengan sebutan paling rendah Baik;
d.
sehat jasmani, rohani, dan bebas narkotika, psikotropika, dan zat adiktif
lainnya berdasarkan surat keterangan dari rumah sakit pemerintah;
e.
tidak pernah dikenai hukuman disiplin sedang dan/atau berat sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan; dan
f.
tidak sedang menjadi tersangka, terdakwa, atau tidak pernah menjadi terpidana.
Lalu apa kriteria sekolah
Swasta yang diperbolehkan memiliki guru yang berstsus ASN (PNS maupun PPPK) ? Satuan
Pendidikan yang diselenggarakan oleh masyarakat yang menerima Redistribusi Guru
ASN harus memenuhi kriteria sebagai berikut:
a.
memiliki izin operasional dari Pemerintah Daerah;
b.
terdaftar dalam data pokok pendidikan paling sedikit 3 (tiga) tahun;
c.
melaksanakan kurikulum yang ditetapkan dan/atau disahkan Kementerian;
d.
memiliki peserta didik warga negara Indonesia dengan bahasa pengantar resmi
bahasa Indonesia;
e.
memiliki anggaran penerimaan biaya pendidikan lebih kecil dari kebutuhan biaya operasional
Satuan Pendidikan;
f.
tidak menolak dana bantuan operasional Satuan Pendidikan; dan
g.
memiliki rombongan belajar lengkap dengan jumlah peserta didik sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
Satuan Pendidikan yang diselenggarakan
oleh masyarakat yang menerima Redistribusi Guru ASN melakukan upaya pemenuhan
Guru pada Satuan Pendidikannya.
Penempatan atau Redistribusi
Guru ASN pada Satuan Pendidikan yang diselenggarakan oleh masyarakat dilakukan oleh
Pejabat Pembina Kepegawaian sesuai dengan kewenangan.
Redistribusi Guru ASN dilaksanakan
setelah mendapat rekomendasi dari tim pertimbangan Redistribusi Guru ASN. Tim pertimbangan
Redistribusi Guru ASN terdiri atas unsur:
a.
Dinas Pendidikan Daerah Provinsi, Dinas Pendidikan Daerah Kabupaten/Kota; dan
b.
badan yang menangani urusan kepegawaian di daerah, sesuai dengan kewenangan.
Tim pertimbangan
Redistribusi Guru ASN ditetapkan oleh Pejabat Pembina Kepegawaian sesuai dengan
kewenangan.
Beban kerja Guru ASN pada Satuan
Pendidikan yang diselenggarakan oleh masyarakat sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
AdapunJangka waktu Redistribusi
Guru ASN pada Satuan Pendidikan yang diselenggarakan oleh masyarakat dilaksanakan
dalam jangka waktu 4 (empat) tahun dan dapat diperpanjang 1 (satu) kali. Namun
ketentuan dikecualikan jika kebutuhan Guru pada Satuan Pendidikan yang diselenggarakan
oleh masyarakat telah terpenuhi.
Penilaian kinerja Guru ASN pada
Satuan Pendidikan yang diselenggarakan oleh masyarakat dilakukan oleh Pejabat Pembina
Kepegawaian sesuai dengan kewenangan berdasarkan rekomendasi penilaian dari pimpinan
penyelenggara Satuan Pendidikan yang diselenggarakan masyarakat.
Penilaian kinerja Guru ASN pada
Satuan Pendidikan yang diselenggarakan oleh masyarakat dilakukan sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
Guru ASN pada sekolah swasta
atau Satuan Pendidikan yang diselenggarakan oleh masyarakat harus melaksanakan pengembangan
kompetensi. Pengembangan kompetensi dilakukan secara daring atau luring sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pembinaan karier Guru ASN pada
sekolah swasta atau Satuan Pendidikan yang diselenggarakan oleh masyarakat dilaksanakan
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pemerintah Daerah melaporkan
pelaksanaan Redistribusi Guru ASN kepada Menteri melalui Pejabat Pimpinan Tinggi
Madya yang membidangi Guru. Kementerian melakukan pengawasan dan pengendalian terhadap
Redistribusi Guru ASN sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Hasil
pengawasan dan pengendalian menjadi bahan evaluasi dan perumusan kebijakan
dalam Redistribusi Guru ASN.
Selengkapnya silahkan
download da baca Permendikdasmen Nomor 1 Tahun 2025 Tentang Redistribusi Guru ASN
(Aparatur Sipil Negara) Pada Satuan Pendidikan Yang Diselenggarakan Oleh
Masyarakat. Link download PermendikdasmenNomor 1 Tahun 2025 (DISINI)
Terkait Apakah Permendikdasmen Nomor 1 Tahun 2025 membuat
Guru Honorer Swasta Resah? Sebenarnya kita tidak dapat mengambil kesimpulan
sekarang, karena Juknis sebagai turun dari Permendikdasmen
Nomor 1 Tahun 2025 belum diterbitkan. Wallahualam bissawab.
No comments
Post a Comment